unescoworldheritagesites.com

ini Langkah Pemprov DKI Hadapi Musim Hujan dan Penanggulangan Banjir - News

Peralatan penanggulangan banjir  di Jakarta  yang diprediksi  oleh BMKG  cukup tinggi.

 

: Pemprov DKI Jakarta menyiapkan sejumlah langkah kesiapsiagaan menghadapi musim hujan. Sinergi antarperangkat daerah dilakukan untuk memastikan penanggulangan banjir dapat berjalan sesuai rencana. 

Berdasarkan peta sebaran curah hujan Jabodetabek yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sejak 29 November 2023 pukul 07.00 WIB sampai dengan 30 November 2023 pukul 07.00 WIB, menunjukkan terjadinya hujan ekstrem pada Stasiun Hujan/Automatic Weather Station (AWS) IPB Bogor dengan intensitas curah hujan sebesar 168.0 mm/hari.

Hujan sangat lebat juga terpantau melalui Stasiun Klimatologi Jawa Barat sebesar 148.0 mm/hari dan Stasiun Katulampa sebesar 140.4 mm/hari, di mana lokasi pengamatan stasiun hujan tersebut berada di hulu daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung.

Baca Juga: Sodetan Kali Ciliwung ke KBT Diprediksi Kelar April, Jokowi Pastikan Banjir Jakarta Berkurang

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, banjir yang terjadi di beberapa wilayah di DKI Jakarta akibat luapan air Kali Ciliwung.

Data dari Dinas Sumber Daya Air (SDA)  DKI Jakarta mencatat, pada pukul 24.00 WIB Peilschaal Depok yang berada di Kali Ciliwung menunjukkan Status Bahaya dengan Tinggi Muka Air (TMA) di angka 356 cm.

Debit air tersebut menjadi kiriman air yang menggenangi sebagian wilayah di DKI Jakarta. Luapan air yang terjadi tersebut dapat dipompa ketika debit air di kali sudah berangsur surut.

Baca Juga: Terobosan  Dalam Sistem Kendali Banjir Jakarta

“Penanganan genangan yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta adalah dilakukan penyiagaan satgas di lapangan dan operasional pompa, baik stationer maupun pompa mobile. Kami terus meningkatkan koordinasi dengan seluruh pihak, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, para Wali Kota, Camat, Lurah, hingga RT/RW serta stakeholder lainnya untuk penanganan banjir,” kata Plt Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum.

Adapun sarana dan prasarana penanganan banjir yang disiagakan oleh Dinas SDA DKI Jakarta, lanjut Ika, yaitu pompa <span;>stationer<span;> sebanyak 578 unit di 202 lokasi, alat berat sebanyak 251 unit, pompa mobile sebanyak 557 unit, pintu air sebanyak 845 unit di 589 lokasi, dan pasukan biru sebanyak 4.189 personel.

“Kami turut melakukan upaya imbauan/sosialisasi kepada seluruh stakeholder dan masyarakat melalui media sosial, serta ajakan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, seperti membersihkan saluran air, mulai dari selokan depan rumah hingga kanal/sungai, dan tidak membuang sampah sembarangan,” ujar Ika.  

Baca Juga: Tangani Bencana Banjir, Irjen Iqbal: Personel Harus Selalu Siaga. Datangi Masyarakat yang Terdampak, Bantu dengan Segenap Kemampuan!

Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji, menambahkan, pihaknya menyiagakan 267 personel Petugas Penanggulangan Bencana/Tim Reaksi Cepat (TRC) pada setiap kelurahan di Jakarta.

Hal ini sebagai upaya percepatan koordinasi dan penanganan bencana. 

“BPBD DKI Jakarta terus menyebarluaskan informasi cuaca terkini dan kondisi Tinggi Muka Air (TMA) kepada masyarakat melalui kanal media sosial dan website  bpbd.jakarta.go.id. Kami juga memberikan informasi peringatan dini terkait kenaikan TMA melalui Disaster Early Warning System (DEWS) dan SMS  Blast, serta peringatan dini cuaca melalui website, media sosial, WhatsApp Group dan Channel Telegram agar masyarakat waspada,” ujar Isnawa. 

Baca Juga: BPBD DKI Catat Lokasi Genangan Cepat Surut Pasca Hujan Lebat

Tak hanya itu, jajaran BPBD DKI Jakarta juga melakukan pengecekan sarana-prasarana penanggulangan banjir, meliputi tenda, perahu, ring buoys, jaket, dan pelampung. Para personel juga melakukan simulasi pendirian tenda di 25 kelurahan rawan banjir serta beberapa kelurahan yang berpotensi rawan banjir.

Masyarakat dapat melaporkan melalui aplikasi JAKI maupun kanal aduan resmi lainnya apabila mengalami kondisi banjir. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat