unescoworldheritagesites.com

Pemkot Bekasi dan Bulog Gelar Pasar Murah Hingga Juni 2024 - News

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Bekasi, Herbert SW Panjaitan, dalam keterangan kepada awak media di Kelurahan Harapan Jaya, Bekasi Utara pada Kamis (22/2/2024), mengungkapkan rasa syukurnya atas alokasi kegiatan pasar murah dari Bulog hingga Juni 2024. (FOTO: Dharma/Suarakarya.id)

: Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi telah mendapatkan alokasi pendistribusian kebutuhan pangan dari Bulog yang berlangsung sampai bulan Juni 2024. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya kolaborasi antara Pemkot Bekasi, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat untuk mengadakan pasar murah bagi masyarakat.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Bekasi, Herbert SW Panjaitan, dalam keterangan kepada awak media di Kelurahan Harapan Jaya, Bekasi Utara pada Kamis (22/2/2024), mengungkapkan rasa syukurnya atas alokasi tersebut. 

"Alhamdulillah, di Kota Bekasi dialokasikan 6 kali kegiatan pasar murah mulai dilaksanakan hari ini sampai bulan Juni," ujar Herbert.

 Baca Juga: Operasi Pasar Bulog di Kota Bekasi Memenuhi Antusiasme Warga

Lebih lanjut, Herbert menjelaskan bahwa pasar murah ini menawarkan 12 jenis komoditas pokok yang meliputi beras, minyak goreng, telur, daging, gula pasir, bawang, dan cabai. Penawaran harga di pasar murah ini dijanjikan sangat menarik, contohnya beras yang biasanya dijual Rp60 ribu sampai Rp70 ribu per 5 kg di pasar biasa, di pasar murah ini ditawarkan dengan harga Rp160 ribu per 10 kg. Sementara itu, daging yang di pasar dihargai Rp130 ribu per kg, di pasar murah ini hanya Rp85 per kg.

Kegiatan pasar murah ini digagas sebagai bentuk partisipasi pemerintah dalam memastikan ketersediaan pangan dan jaminan harga yang terjangkau bagi masyarakat, khususnya di tengah kelangkaan beras yang saat ini terjadi di Kota Bekasi. Kelangkaan ini disebabkan oleh kondisi musim kemarau yang berpengaruh pada penundaan waktu tanam dan produksi.

Namun, dengan kembalinya musim hujan dan dimulainya musim tanam, Herbert optimis bahwa masalah ketersediaan beras dapat segera teratasi. 

"Alhamdulillah, saat ini sudah musim hujan dan musim tanam. Mudah-mudahan bisa teratasi," tutupnya dengan harapan. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat