unescoworldheritagesites.com

Dugaan Suap Terjadi Saat Konfercab, Ketua PC NU Solo Pilih Serahkan ke Pengurus Besar - News

Ketua Satgas Tim Penjaga Marwah NU Solo, Gus Burhan saat menjelaskan hasil investigasi dugaan suap saat konfercab PC NU Solo (Endang Kusumastuti)

: Dugaan terjadinya suap menyeruak dalam Konfercab PC NU (konferensi cabang  Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama) Kota Solo,  yang digelar Sabtu (11/5/2024) lalu.  Dugaan suap tersebut berdasarkan hasil investigasi Satgas Tim Penjaga Marwah NU Solo.

Atas dugaan suap tersebut, Ketua Tanfidziyah PC NU yang terpilih, Mashuri, mengatakan pihaknya tidak akan menanggapi dan menyerahkan hal itu kepada pusat. 

Dugaan tersebut berawal dari  beredarnya isu di kalangan tokoh NU dan warga nahdliyin Kota Solo tentang adanya suap di Konfercab  PC NU Kota  Solo yang telah menghasilkan terpilihnya KH. Muhtarom sebagai Rois Syuriah PC NIJ Solo dan H.M Mashuri sebagai Ketua Tanfidiyah PC NU Solo. 

Baca Juga: ART Lompat dari Atap Rumah di Karawaci Meninggal Dunia, Ini Penjelasan Kapolres

"Beredarnya isu pengkondisian MWC (Majelis Wali Cabang) pemilik suara untuk memenangkan dua tokoh tersebut membuat kami membentuk Satgas Tim Penjaga Marwah NU Solo untuk melakukan tabayun dan investigasi," jelas Ketua Satgas Muhamad Burhanudin Hilal Adnan atau yang biasa disapa Gus Burhan itu, Kamis (6/6/2024).

Menurut Gus Burhan, sebelum Konfercab, telah terjadi pertemuan dengan mengundang 10 orang pimpinan MWC NU pada tanggal 6 April 2024. Selain itu juga diundang  calon Rois Syuriah. Pihak yang mengundang adalah calon dari incumbent Ketua Tanfidziyah PC NU Surakarta .

"Pada akhir pertemuan 10 orang yang merupakan pimpinan MWC NU dan Calon Rois Syuriah PCNU Surakarta tersebut mendapatkan bingkisan berupa tas yang secara acak diberikan kepada 10 tokoh yang hadir tersebut," jelasnya lagi.

Baca Juga: Ketua Pengarah BNPP Menko Hadi Sampaikan 4 Arahan Pengeloaan Perbatasan Negara di Rakordal 2024

Burhan menyebut, pihak yang memberikan bingkisan tas tersebut adalah calon incumbent. Di dalam bingkisan tersebut diselipkan uang sebesar Rp5 juta. 

"Kami juga bertabayun kepada Rois Syuriah MWC NU Pasar Kliwon. Beliau membenarkan adanya pertemuan tanggal 6 April  dan memang diberikan sebuah tas. Beliau menghubungi bendahara MWC Pasar Kliwon dan meminta untuk membuka tas tersebut," paparnya. 

Setelah dibuka ternyara berisi uang da beberapa barang. Kemudian uang pemberian itu disimpan oleh bendahara MWC NU Pasar Kliwon.

Baca Juga: Indonesia Open 2024: Jatuh Bangun, Ester Pun Terhenti di Babak 16 Besar

Lebih lanjut Gur Burhan mengatakan pasca konfercab, isu tersebut terus berkembang. Setelah dilakukan investigasi,  muncul pengakuan  adanya pengkondisian di konfercab dari sejumlah pihak.

Adanya dugaan suap tersebut, menurut Burhan menyebabkan kubu yang seharusnya memenangkan calon lain yakni Arif Ansori, berbalik memenangjkan Mashuri..

"Atas temuan tersebut, kami meminta kepada PB (Pengurus Besar) NU dan PW (Pengurus Wilayah) NU untuk melakukan investigasi. Jika terbukti benar, kami minta untuk tidak mengeluarkan SK Penetapan Kepengurusan PCNU Kota Surakarta," katanya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat