unescoworldheritagesites.com

Konflik Dua Pengusaha Akibatkan Mangkraknya Stadium Kelas Internasional Ancol: Kini Jadi Sorotan Publik! - News

Ancol Beach City (ABC) International Stadium tak seindah yang dilihat karena pembangunan penunjang stadium itu jamak mangkrak akibat konflik dua pengusaha yang berkongsi dalam investasi tersebut  (AG Sofyan )

: Mantan Komisaris Utama dan Komisaris Independen PT Pembangunan Jaya Ancol Thomas Trikasih Lembong menyebut sejumlah proyek di kawasan Ancol mangkrak akibat ketidakmampuan manajemen mengelola aset. Seperti pembangunan hotel bintang lima persis disamping Putri Duyung terbengkalai.
 
Selain itu, mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini menyinggung pengelolaan ABC Mall atau Ancol Beach City yang berada di kawasan Pantai Karnaval Ancol, hingga pembangunannya yang kualitasnya buruk. Operasional aset yang pengelolaannya dipegang oleh dua pengusaha yanh berkongsi ini terpaksa mandek lantaran adanya konflik internal.
 
“Padahal dulunya mall ini, namanya sempat pamor lantaran menjadi lokasi konser sejumlah musisi internasional. Kemudian  dua pengusaha itu berantem akhirnya mangkrak,” ucap pria yang sempat menjabat Menteri Perdagangan kepada wartawan di Jakarta.
 
 
Selain itu juga adanya sengketa aset Sea World Ancol hingga disidangkan di Mahkamah Agung (MA). Pembangunan Akurium ini adalah hasil kongsi Ancol dengan Lippo Group yang semula berjalan baik malah sekarang berujung sengketa. Ancol-lah yang memenangkan sidang di MA.
 
"Ancol ini tidak berkembang. Banyak proyek gagal, mangkrak, atau bermasalah di destinasi wisata Ancol ini," ungkap Thomas.
 
Mengkonfirmasi terkait pengelolaan ABC Mall atau Ancol Beach City yang berada di kawasan Pantai Karnaval Ancol, hingga pembangunannya yang kualitasnya buruk, pengusaha bernama Hendra Lie (HL) menyebut semua berubah saat terjadi sengkarut kerja sama pengoperasian sebagian bangunan Music Stadion antara PT Pembangunan Jaya Ancol (PJA-BUMD DKI Jakarta) dengan PT WAIP dan perusahaan yang menaungi manajemen stadium tersebut. 
 
 
Konflik akhirnya menyeret nama besar seperti eks Dirut PT PJA Budi Karya Sumadi (BKS) dan Dirut PT WAIP Fredie Tan (FT). 
 
Bahkan pengusaha HL sebagai pemilik perusahaan dirugikan nyaris sebesar Rp300 Miliar akibat sengketa ini. Terbaru, pembangunan dan pengelolaan Ancol Music Stadium di Ancol Beach City diduga berindikasi kuat merugikan keuangan negara ratusan miliar rupiah. 
 
Mantan Komisaris Utama dan Komisaris Independen Independen PT Pembangunan Jaya Ancol Thomas Trikasih Lembong menyebut sejumlah proyek di kawasan Ancol mangkrak akibat ketidakmampuan manajemen mengelola aset.
Mantan Komisaris Utama dan Komisaris Independen Independen PT Pembangunan Jaya Ancol Thomas Trikasih Lembong menyebut sejumlah proyek di kawasan Ancol mangkrak akibat ketidakmampuan manajemen mengelola aset. (AG Sofyan )
Konflik dua Terkait musibah yang menimpanya tersebut, pengusaha ini kembali bersuara betapa sulitnya meraih keadilan di negeri ini. 
 
 
"Di usia saya saat ini, sebenarnya sudah lelah mencari keadilan atas apa yang saya alami. Semua saya pasrahkan pada kebaikan Tuhan saja. Investasi lebih dari Rp300 Miliar seakan melayang begitu saja," katanya kepada wartawan di Jakarta, Senin (5/6/2023).
 
Dirinya berpendapat bahwa hukum di Indonesia sudah tumpul ke atas dan hanya tajam ke bawah, khususnya investor seperti dirinya. 
 
"Selama 13 tahun saya menjadi korban kejahatan dua oknum yang sepertinya kebal hukum. Padahal salah satu diantaranya ini  pernah jadi tersangka namun di-SP3-kan oleh Kejaksaan Agung jaman Jaksa Agung Prasetyo. Saya kini hanya berharap apa yang saya alami tidak terjadi pada para investor lainnya," bebernya.
 
 
Pernyataan pengusaha HL bahkan nyaris terbukti saat Komisaris Utama Independen PT Pembangunan Jaya Ancol Thomas l Lembong menyebut bahwa telah terjadi politisasi di internal BOD Ancol untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya, hingga sejumlah proyek di kawasan Ancol mangkrak akibat ketidakmampuan manajemen mengelola aset. Salah satunya pembangunan Ancol Beach City (ABC) Mall yang kualitasnya buruk tersebut.
 
Tak cuma itu, Ombudsman RI pun sudah mengeluarkan surat rekomendasi adanya maladministrasi terkait perjanjian kerja sama antara PT Pembangunan Jaya Ancol Dengan beberapa pihak. Yakni terkait adanya aset negara diappraisal secara sepihak, padahal ada kerugian keuangan negara.
 
Thomas juga menyayangkan, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tidak turun merespon positif temuan Ombudsman tersebut. 
 
 
"Untuk itu, saya mengajak para investor untuk belajar dari pengalaman saya. Jangan terlalu naïf dan percaya pada perusahaan milik daerah ini. Saat kita berinvestasi di lahan mereka dan terjadi dispute, maka mereka akan dengan mudah cuci tangan seakan tidak pernah tahu adanya dispute," ucap Fredie Tan. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat