unescoworldheritagesites.com

Tahukah Anda Kenapa Nyamuk Senang Berdengung di Telinga Manusia - News

Tahukah Anda Kenapa Nyamuk Senang Berdengung di Telinga  Manusia (Istimewa)

SAUARAKARYA.ID: Setiap manusia yang hidup dan tinggal di rumah pasti merasa terganggu karena ulah nyamuk.

Terganggu ketika berbaring di Pos penjagaan atau lainnya  dapat terintimidasi nyamuk yang berdengung di telinga anda.

Tapi tahukah anda kenapa nyamuk di manapun selalu berdengung di telinga.

Baca Juga: Thomas Matulessy Pahlawan Nasional Asal Maluku Berani Lawan Penjajah Akhirnya Mati di Tiang Gantung

Berikut anda menyimak alasan nyamuk berdengung di telinga orang.

1. Nyamuk Menyukai Bau Manusia

Nyamuk menyukai bau manusia yang berasal dari bau keringat. Dan kelembaban yang dikeluarkan manusia. Dari bau tersebut nyamuk kemudian terpikat.

2. Tergoda hawa panas tubuh manusia

Tidak hanya menyukai bau manusia, nyamuk juga menyukai suhu panas manusia yang ada di telinga. Telinga memiliki suhu yang mendekati suhu inti tubuh manusia. Suhu yang berada di telinga adalah yang paling konstan dan tinggi.

3. Tertarik bau karbondioksida

Manusia juga mengeluarkan zat karbondioksida di daerah sekitar kepala. Karena itulah nyamuk datang dan berdengung di dekat telinga manusia.

Jika gangguan nyamuk tak bisa ditoleransi lagi. Ada beberapa langkah untuk mengatasinya.

 Cara mengusir nyamuk

1. Mengenakan pakaian berwarna terang karena nyamuk tertarik dengan warna gelap

2. Mandi sebelum tidur untuk menghilangkan keringat

3. Meletakkan tanaman pengusir nyamuk

4. Menutup bagian telinga dengan bantal atau selimut.

Kebiasaan nyamuk menggigit orang juga dijelaskan dalam studi yang diterbitkan Nature Communications.

Baca Juga: Seks Resmi Dijadikan sebagai Cabang Olahraga di Swedia

Nampaknya, ada warna-warna tertentu yang berpengaruh terhadap respons isyarat visual nyamuk.

Para peneliti juga menyemprotkan bau tertentu. Serta pola seperti titik berwarna atau tangan manusia. Tanpa rangsang wewangian, serangga sebagian besar mengabaikan tanda di bagian bawah ruangan terlepas dari warnanya, seperti dilansir detik.com.

Setelah menyemprotkan CO2, mereka tidak memperhatikan apakah itu hijau, biru atau ungu.

Tapi, mereka langsung menuju titik ketika itu merah, oranye, hitam atau cyan. Hasil riset ini ditanggapi penulis senior Prof Jeffrey Riffell.

"Nyamuk tampaknya menggunakan bau untuk membantu mereka membedakan apa yang ada di dekatnya, seperti inang untuk menggigit," ucap peneliti University of Washington ini dikutip dari Independent. ***

Baca Juga: SKK Migas-Pertamina EP Papua Berkomitmen Dukung Pengembangan Pendidikan Melalui Kunjungan Lapangan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat