unescoworldheritagesites.com

Rampasan Kolonial Belanda, Harta Karun Kerajaan Lombok Segera Dikembalikan - News

Gubernur NTB H Zulkieflimansyah. (Suara Karya/Hernawardi)

: Penandatanganan kesepakatan serah terima pengembalian 472 artefak jarahan kolonial Belanda telah dilakukan Senin (10/7/2023) lalu di Museum Volkenkunde Leiden Belanda. Dari jumlah 472 artepak 335 artefak merupakan harta karun milik Kerajaan Karang Asem yang pernah berkuasa di Lombok.

Gubernur NTB H Zulkieflimansyah yang mendapatkan informasi tersebut akan segera berkomunikasi dengan pemerintah pusat mengenai pengelolaan harta karun Lombok tersebut.  

“Kita masih menunggu, jangan sampai kita terlampau banyak berkomentar hartanya belum kelihatan. Kita lihat saja lah, nanti kita akan bicarakan semua ini dengan pemerintah pusat,” kata Gubernur NTB H Zulkieflimansyah, Rabu (12/7/2023) kepada sejumlah media.

 

Baca Juga: Festival Jatiluwih Atraksi Keren Di Harta Karun Warisan Budaya Dunia

Dikatakan, dalam pengambilan kebijakan tersebut, pemerintah pusat terlebih dahulu akan mendengarkan aspirasi dari daerah. Dirinya meminta masyarakat untuk sabar menunggu datangnya harta karun yang bernilai triliunan rupiah tersebut.

 

Baca Juga: KPK Hibahkan Hasil Rampasan Kasus Korupsi, Sedangkan Kejaksaan Agung Sita Eksekusi Aset Bentjok

Gubernur juga sependapat bahwa jika nantinya harta karun Lombok itu kelola oleh Museum NTB, maka akan dapat menaikkan jumlah kunjungan wisatawan ke Museum. “Ini untuk daya tarik wisatawan. Tapi hartanya kita lihat dulu,” ujar Bang Zul sapaan akrab Gubernur NTB ini.

Dalam siaran pers kemdikbud.go.id Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, Hilmar Farid  mengungkapkan, repatriasi benda bersejarah ini bukan sekadar memindahkan barang dari Belanda ke Indonesia, melainkan pula mengungkap pengetahuan sejarah, asal-usulnya, serta membahas makna dari benda-benda tersebut bagi kedua bangsa, baik di masa lalu maupun di masa kini.

“Proyek repatriasi benda bersejarah ini adalah momentum penting, untuk menumbuhkan saling pemahaman dan kesetaraan di antara kedua bangsa,” ujarnya.

Baca Juga: Modus TPPO Makin Marak, Pemprov NTB Gelar Rakor Pencegahan

Ratusan benda bersejarah itu dikembalikan setelah melalui penelitian dan komunikasi yang panjang antar kedua negara. Benda-benda yang dikembalikan mulai dari koleksi benda seni dari Bali, artefak Singasari, hingga benda-benda bersejarah dari kerajaan Lombok.

Acara penyerahan tersebut dihadiri juga oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda Mayerfas, Ketua Tim Repatriasi Koleksi Asal Indonesia di Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja, Sekretaris Tim Repatriasi Bonnie Triyana, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Belanda, Kementerian Luar Negeri Belanda serta sejumlah wartawan internasional dan para ahli sejarawan dan museum di Belanda. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat