unescoworldheritagesites.com

Mahasiswa UIN RM Said Protes, Mahasiswa Baru Diwajibkan Daftar Akun Pinjol Saat Ospek - News

Mahasiswa UIN RM Said protes kegiatan ospek libatkan Pinjol (Endamg Kusumastuti)

: Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta, Jawa Tengah, memprotes kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) atau ospek mahasiswa baru. Karena kegiatan yang menggandeng aplikasi pinjaman online (pinjol) itu mewajibkan mahasiswa baru  mendaftarkan akun pinjol. 

Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Independen meminta rektor membubarkan Dewan Mahasiswa (DEMA) UIN RM Said Surakarta sebagai penyelenggara.

Dari kegiatan itu, sebanyak 3.000 mahasiswa melakukan registrasi, dan 2.000 mahasiswa tercatat sedangkan yang lain tidak lolos.

Baca Juga: Slogan Mboten Ngapusi, Mboten Korupsi, Pengamat: Ganjar Berprestasi dan Punya Komitmen Nyata Atasi Korupsi

"Ini tindakan yang salah dengan mewajibkan mahasiswa baru mendaftar di aplikasi pinjol

Sebab akan menjadikan mahasiswa baru mempunyai pemikiran pragmatis karena praktek pinjol," ujar Koordinator Aksi dari Aliansi Mahasiswa Independen, Kelvin Haryanto, Senin (7/8/2023).

Presiden Mahasiswa (Presma) DEMA UIN RM Said Surakarta Ayuk Latifah membantah jika kegiatan itu merupakan komersialisasi dan penyalahgunaan data. Kegitan yang dilakukan untuk memberikan edukasi pada mahasiswa.

Baca Juga: Kebakaran Lapak Pemulung, IPI Bangun Dapur Umum Bagi Pemulung Korban Kebakaran di Semarang

"Ada tiga aplikasi yang dilibatkan sebagai sponsorship Festival Budaya untuk pendanaan, sifatnya tidak mengikat. Besaran dana sponsorship yang diterima akan dihitung berdasarkan akun mahasiswa yang sudah aktif," jelasnya.

Tetapi sayangnya sampai saat ini DEMA mengaku belum mendapat keuntungan dari kerja sama tersebut.

Ayuk menegaskan bahwa kerja sama ini murni hanya sebagai literasi keuangan. Mahasiswa baru yang menjadi peserta PBAK tidak diwajibkan melakukan registrasi. 

Baca Juga: Apa Kata Ahli Hukum tentang Kejahatan Korupsi yang Semakin Merajalela Menggerogoti Keuangan Negara

Sementara itu, Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta, Mudofir, mengatakan pihaknya telah memanggil DEMA dan SEMA UIN RM Said.

Mudofir juga mengatakan untuk pelaksanaan PBAK, sebenarnya sudah dianggarkan dan dibiayai oleh kampus. Festival Budaya yang diselenggarakan DEMA juga bukan bagian dari PBAK

"Pimpinan telah melakukan pemanggilan dan teguran ke DEMA dan SEMA, kami juga meminta panitia membatalkan kerjasama dengan pihak-pihak yang berpotensi merugikan lembaga," jelasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat