: Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah bakal digelar dj Kota Solo, Jawa Tengah, 18 - 20 November 2022. Untuk memastikan pelaksanaan muktamar, panitia menggelar apel kesiapsiagaan di Stadion Manahan Solo, Sabtu (1/10/2022).
"Kami, hari ini panitia pusat, panitia penerima, dan seluruh jajaran di Solo melakukan apel kesiapsiagaan untuk suksesnya muktamar ke-48," jelas Ketua Panitia Penerima Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, Sofyan Anif.
Menurut Sofyan Anif dalam apel yang dipimpin Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka itu untuk menegaskan kesiapan panitia dalam pelaksanaan muktamar.
Baca Juga: Pengimpor Kedelai Amerika Srrikat Akan Miliki Sertifikat Protokol Jaminan Keberlanjutan Kedelai
"Kesiapan ini juga termasuk melakukan koordinasi dengan pemerintah kota dan pemerintah kabupaten di wilayah Solo Raya," jelas Sofyan Anif yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) itu.
Sofyan juga mengatakan dalam apel tersebut, Gibran mengatakan tidak hanya sekedar mendukung kesiapan muktamar. Tetapi juga untuk menegaskan kesiapan panitia dalam melaksanakan muktamar.
"Koordinasi juga dilakukan lintas sektor. Terkait dengan keamanan, lalu lintas, kemudian juga transportasi, termasuk koordinasi dengan dinas terkait dalam rangka menumbuhkan UMKM, menggairahkan perekonomian di Solo dan sekitarnya," jelasnya lagi.
Baca Juga: Jutaan Orang Bakal Hadiri Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Solo, Panitia Temui Wali Kota
Event Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah, diharapkan mampu mendukung langsung tumbuhnya ekonomi dari UMKM. Kota Solo dan Solo Raya banyak memiliki UMKM yang secara langsung mendukung kegiatan ekonomi.
"Baik terkait makanan khas, batik. Mas Gibran juga punya komitmen tinggi, artinya muktamar dengan kehadiran 3 juta orang ini harus bisa membawa dampak positif meningkatkan pertumbuhan ekonomi," paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan dalam muktamar tersebut diperkirakan akan hadir sekitar 3 juta partisipan.
Baca Juga: Lirik Lagu Apuse Dan Terjemahannya
"Bukan jumlah sedikit, dan hal ini berimbas pada kepadatan lalu lintas di Solo. Tentunya membutuhkan berbagai kesiapan di semua lini," ujarnya.