unescoworldheritagesites.com

Kesulitan Bernafas, Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 134 Orang - News

Almarhum Reivano Dwi Afriansyah  (Istimewa)

: Korban tewas akibat tragedi Kanjuruhan Malang bertambah menjadi 134 orang. Korban paling akhir Reivano Dwi Afriansyah (17) yang selama 21 hari menjalani perawatan di rumah sakit akibat kesulitan bernafas, akhirnya meninggal dunia.

Korban yang warga Jalan Kebonsari RT 4 RW 1 Dusun Kebonsari, Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang itu menghembuskan nafasnya yang terakhir pada Jumat (21/10/2022) pukul 06.45 WIB di Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Kota Malang.

Menurut Kepala Bidang Pelayanan Medik RSSA, dr I Wayan Agung, pelajar kelas 2 SMKN 4 Malang Jurusan Desain Grafis itu awalnya merupakan pasien rujukan dari RS Hasta Husada Kepanjen. “Reivano selama 18 hari masuk ke RSSA, langsung ke ICU dalam kondisi napas yang tidak stabil, kita berikan alat bantu naras ventilator dengan kondisi naik turun. Kita terus berjuang dengan almarhum selama 18 hari tapi Tuhan menentukan kehendak lain," ujarnya.

Baca Juga: Doa Jumat Berkah, Simak Waktunya yang Paling Tepat

Menurut pihak keluarga, Mbah Tik (61), musibah yang dipicu oleh tembakan gas air mata ini membuat pihak keluarga mengalami shock berat. “Sejak tragedi Kanjuruhan itu keluarga Reivano hanya bisa menangis dan menangis. Tak tahu harus berbuat apa lagi," ujarnya.

Pihak keluarga tidak mengetahui secara pasti kondisi pasien selama karena berada di ruang ICU. Sejak awal masuk ICU kondisi kondisi Reivano dilukiskan sudah dalam kondisi tidak sadar alias koma.

Mbah Tik yang juga tokoh Aremania Sumberpucung Malang ini menyebut Reivano sudah tidak sadar sejak tragedi di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) lalu.

Baca Juga: Doa Agar Hujan Berhenti

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang menyebut sebanyak 754 suporter menjadi korban Tragedi Kanjuruhan. Dari jumlah itu, 134 suporter meninggal dunia dan 620 suporter mengalami luka-luka.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat