unescoworldheritagesites.com

Menaker: Instruktur Punya Kewajiban Ciptakan Tenaga Kerja Kompeten dan Berdaya Saing - News

Menaker Ida Fauziyah.

 
; Menteri Ketenagakerjaan (Menaket) Ida Fauziyah menyebut, instruktur mempunyai kewajiban utama dalam menciptakanmu tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing.
 
Menaker mengatakan, tidak dapat dibayangkan apabila dinamika ketenagakerjaan, yang bergerak sedemikian cepat, tapi tidak diimbangi dengan kemampuan instruktur itu sendiri.
 
"Jika para instruktur tidak memiliki keahlian yang kompeten dalam mengikuti dinamika ketenagakerjaan ya percuma," kata Menaker, dalam arahannya pada kegiatan Diseminasi Peraturan Jabatan Fungsional Instruktur, Pelatihan Inkubator Kewirausahaan Tenaga Pelatihan BLK Komunitas dan Public Speaking Instruktur Swasta, di Surabaya Jawa Timur, Selasa (25/6/2024) malam.
 
 
Instruktur, lanjut dia, merupakan motor penggerak utama dalam menciptakan tenaga kerja yang sesuai dengan pasar kerja. 
 
Di mana perkembangan teknologi informasi saat ini menuntut, untuk tidak berhenti melakukan inovasi dengan meningkatkan kompetensi instruktur.
 
"Impian untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing ada di pundak bapak ibu semua," ujarnya.
 
 
Menaker menambahkan, selain instruktur dari pemerintah, instruktur swasta juga memiliki kewajiban yang sama strategisnya dengan instruktur pemerintah. 
 
"Saya menaruh harapan yang sangat tinggi kepada para instruktur swasta," ungkapnya.
 
Membangun kolaborasi dan sinergitas antara instruktur pemerintah dan swasta itu sangat penting, terutama dalam membuat ruang-ruang diskusi, untuk saling meningkatkan kemampuan masing-masing.
 
 
Selain kegiatan diseminasi peraturan jabatan fungsional instruktur, pada kesempatan ini juga dilakukan pelatihan public speaking dan inkubator kewirausahaan tenaga pelatihan BLK Komunitas.
 
Menaker menyatakan  public speaking juga memiliki peran penting dalam suatu proses pelatihan yang dijalankan, agar bisa menjadi interaktif dan menyenangkan. 
 
Dia berpendapat, tanpa adanya strategi komunikasi dengan teknik public speaking yang baik, pelatihan bisa jadi membosankan. Sehingga, tujuan utama pelatihan justru bisa tidak tercapai. 
 
 
"Saya ingin para instruktur mempunyai kemampuan public speaking yang bagus. Sehingga, dapat menyampaikan pesannya dengan jelas dan efektif," ujar IMenaker. 
 
Sedangkan, untuk program inkubator kewirausahaan tenaga pelatihan BLK Komunitas, Menaker  menekankan, agar memaksimalkan peran BLK Komunitas menuju lembaga pelatihan yang kredibel, profesional, dan mandiri.
 
Dia berharap tenaga pelatihan BLK Komunitas mampu mengakselerasi kemandirian BLK sebagai inkubator wirausaha bagi lahirnya gerakan kemandirian ekonomi baru.
 
 
"Semoga ini semua dapat menjadi batu loncatan akan lahirnya gerakan ekonomi keumatan baru di 
Indonesia," tuturnya.***
 
 
 
 
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat