: Kecelakaan bus pariwisata asal Semarang di Plaosan Magetan pada Minggu (4/12/2022) kemarin menewaskan 7 orang dan melukai 30 penumpang. Tadi malam, 7 korban tewas sudah dipulangkan ke kampung halamannya di Semarang.
Ke-7 korban kecelakaan bus pariwisata yang meninggal itu mayoritas warga Kelurahan Manyaran, Semarang Barat. Mereka adalah Kabul (62), Wachid (58), Sutarjo (56) dan Wirti Suci Raharti (49), Sukini, dan Sumiati. Sedangkan pengmdui yang ikut tewas, Muhammad Barliyan (52) juga dipulangkan ke Kemijen, Semarang Timur.
Jumlah korban kecelakaan bus pariwisata bernopol H 1470 AG yang masuk jurang ini, masih 30 orang yang masih harus menjalani perawatan di RSUD dr Sayidiman. "Sebanyak 9 orang dipulangkan sehingga yang ada di sini tinggal 21 orang. Sebanyak 2 orang masih menjalani operasi karena patah tulang,” ujar Bupati Magetan, Suprawoto.
Baca Juga: Lirik Lagu Kini Ecko Pergi Meninggalkanku ‘Abang Jahat Aku Tu Cinta Berat’ yang Lagi Banyak Diburu
Sebelumnya, kecelakaan bus pariwisata yang sedang membawa rombongan 52 orang itu terjun ke jurang di pinggir jalan Raya Sarangan-Tawangmangu. Tepatnya di atas Wisata Lawu Green Forest (LGF) Kelurahan Sarangan, Plaosan, Magetan, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022) pukul 11.00 WIB.
Bus pariwisata yang diduga mengalami gangguan rem itu terjun ke jurang sedalam 30 meter setelah sebelumnya menghantam guardrail atau pembatas jalan hingga rusak. Sebanyak 7 orang meninggal dan 32 korban mengalami luka-luka.
Dari keterangan saksi mata, bus melaju kencang dari arah atas (Karanganyar). Saat berada di lokais kejadian, tiba-tiba menabrak pembatas dan masuk ke jurang. "Bus kondisi mesinnya mati dan melaju kencang di turunan pas di tikungan brak menabrak pembatas jalan terus terjun kedalam jurang sedalam 30 meter," ujar salah stau saksi mata.
Baca Juga: Lirik Lagu Care Bebek by Jejeg Bulan yang Mendadak Viral
Pemkab Magetan sudah berupaya maksimal membantu para korban kecelakan bus pariwisata tersebut. "Kami akan pantau terus kondisi para korban yang ada di sini. Kemudian, korban yang dibawa ke sana juga akan diobservasi di rumah sakit. Ada nakes kami yang ikut mendampingi,” ujar Suprawoto.***