unescoworldheritagesites.com

Indonesia Open 2022: PBSI Akui Pemain Fisik Dan Teknik Pemain Harus Dibenahi - News

Kabid Binpres PP PBSI Rionny Mainaky.

: Menyedihkan, Indonesia sebagai tuan rumah sebuah turnamen terbesar di dunia tidak meloloskan satu pun wakil ke semifinal.

Ini yang pertama kalinya sejak 1982, prestasi tim tuan rumah begitu jeblok. Selama 40 tahun turnamen ini digelar Indonesia selalu mengantar wakilnya minimal ke final meski tidak juara.

Kini para penonton Istora Gelora Bung Karno Senayan harus menjadi pendukung bagi pemain-pemain negara asing yang tampil di babak semifinal dan final tentunya.

Baca Juga: Indonesia Open 2022: Ginting Dan FajRi Kalah, Tuan Rumah Tanpa Wakil Di Semifinal

Situasi ini membuat Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky angkat bicara. Ia menilai kegagalan skuad Cipayung mengukir performa terbaik karena faktor fisik dan teknik.

Kegagalan wakil bulutangkis Indonesia melaju ke babak empat besar turnamen level super 1000 itu bukan tanpa alasan. Maklum, waktu penyelenggaraan turnamen yang berdekatan antara Indonesia Masters dan East Ventures Indonesia Open membuat beberapa pemain tuan rumah kelelahan.

Dalam turnamen berhadiah total 1,2 juta dolar AS tersebut, dari empat wakil yang tersisa di perempatfinal, semuanya gagal memetik kemenangan. Akhirnya, tidak ada wakil Indonesia yang lolos di semifinal.

"Melihat hasil keseluruhan saat kami gagal meloloskan wakil ke babak semifinal bukan tanpa alasan. Faktor kondisi fisik turut memengaruhi, sehingga wakil Indonesia gagal di babak perempatfinal," tutur Rionny dalam temu media di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (18/6/2022) sore.

Hal itu nantinya akan menjadi koreksi besar mengingat ke depannya akan ada turnamen padat lagi di Malaysia dan lanjut ke Singapura Terbuka. Untuk itu, beberapa persiapan dilakukan. Mulai dari pengembalian kondisi fisik, teknik, dan mental bertanding.

"Hal itu tentu menjadi catatan dan evaluasi ke depannya, mengingat akan ada turnamen yang akan diikuti di bulan Juli nanti," ujar Rionny.

“Selain itu, yang harus menjadi catatan di luar hal itu ialah kondisi di lapangan seperti angin hingga gemuruh penonton juga turut mempengaruhi permainan pemain di atas lapangan," ungkap Rionny.

Setelah menjalani laga padat di Istora selama dua minggu lamanya, para pebulutangkis Indonesia praktis punya waktu seminggu untuk mempersiapkan diri turun di ajang berikutnya.

Dengan melihat kondisi tersebut, Rionny sudah berkoordinasi dengan beberapa pelatih terkait untuk membuat program khusus, baik teknik maupun fisik menjelang menjalani turnamen padat berikutnya.

"Saya harus bilang faktor fisik dan teknik bermain akan menjadi catatan kami untuk diperbaiki lebih lanjut. Untuk itu, pemain itu sendiri harus memiliki motivasi dalam diri masing-masing siap menghadapi program latihan yang dibuat," papar Rionny.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat