unescoworldheritagesites.com

TNI AL Latihan Keamanan Laut Di Perairan Sorong - News

SORONG: Dalam rangka mendukung tugas-tugas TNI Angkatan Laut, Komando Armada (Koarmada) III menyelenggarakan  Latihan  Keamanan Laut di perairan Sorong, Papua Barat, selama dua minggu.

Latihan tersebut melibatkan Gugus Keamanan Laut Koarmada III, Lantamal dan Lanal jajaran Koarmada III, sejumlah Kapal Perang RI (KRI) dan Kapal Angkatan Laut (KAL), dan pesawat udara patroli maritim.

Latihan tersebut dibuka Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) III, Laksamana Muda TNI Irvansyah, S.H., CHRMP., M.Tr. Opsla., yang diwakili Kepala Staf Koarmada III, Laksamana Pertama TNI Yeheskiel Katiandagho, S.E., M.M., M.H., di Puskodal Koarmada III, Selasa (14/9/2021).

Pada kesempatan ini juga hadir Inspektur Koarmada III Laksma TNI Dr. Toto Dwijaya S., para Asisten Pangkoarmada III dan Komandan Satuan Koarmada III serta diikuti secara virtual Guskamla Koarmada III, Lantamal dan Lanal jajaran Koarmada III.

Pangkoarmada III, Laksda TNI Irvansyah, S.H., CHRMP., M.Tr. Opsla., dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Staf Koarmada III Laksma TNI Yeheskiel Katiandagho, S.E., M.M., M.H., mengatakan, wilayah perairan Indonesia bagian timur memiliki arti penting bagi bangsa Indonesia.

 Karena, memiliki nilai strategis bagi negara-negara di dunia dengan adanya jalur ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia) III.

“Oleh karena TNI AL, khususnya Koarmada III dituntut mampu menciptakan keamanan maritim di perairan tersebut secara terus menerus seiring dengan perkembangan lingkungan strategis.

“ Di samping itu, kekayaan sumber daya alam laut yang melimpah baik hayati maupun non hayati berpotensi memunculkan tindak pelanggaran hukum di laut oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan melakukan berbagai kegiatan secara ilegal,” tegas Pangkoarmada III Laksda TNI Irvansyah, S.H., CHRMP., M.Tr. Opsla.

Menurut Pangkoarmada III bahwa operasi keamanan laut di wilayah kerja Koarmada III telah dilaksanakan dengan menggelar unsur KRI dan pesawat udara serta melibatkan jajaran Lantamal, Lanal dan Posal sebagai pendukung.

 Meski  demikian,  masih terdapat  tindak pelanggaran hukum di laut, antara lain pelanggaran wilayah, tindak kekerasan di laut (perompakan/pencurian di laut), illegal fishing, pencemaran di laut, perusakan sumber daya laut, illegal logging, illegal entry dan illegal oil serta pelanggaran hukum di laut lainnya.

“Hal ini dipengaruhi oleh keterbatasan unsur gelar operasi dan sarana prasarana pendukung operasi keamanan laut, serta masih belum adanya kesamaan pola pikir dan pola tindak dalam menangani berbagai bentuk tindak pidana di laut sesuai dengan prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku,” ujarnya.

Menurut Pangkoarmada III, TNI AL sebagai aparat penegak kedaulatan dan hukum di laut dituntut memiliki kemampuan dan pemahaman tentang kekamlaan.

Sehingga,  mampu melaksanakan tugas operasi keamanan laut secara profesional dan optimal, dengan harapan setiap permasalahan-permasalahan Kamla dapat diatasi dengan baik, efektif, dan efisien.

Guna mempertahankan bahkan meningkatkan serta perlu mempertajam profesionalisme prajurit Koarmada III di bidang kekamlaan, maka diperlukan upaya pembinaan latihan Kamla secara terus-menerus.  Dan,  berlanjut bagi jajaran Koarmada III dengan mempertimbangkan perkembangan lingkungan strategis global, regional dan nasional.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat