unescoworldheritagesites.com

Elkasih Percayakan Nagaswara Publikasikan 13 Karya Lagunya - News

JAKARTA: Band Elkasih yang sempat vakum kini bangkit kembali. Lewat Nagaswara, band yang digawangi El Ibnu (vokal), El Arif (drum), El Fajar (bas), El Ari (keyboard), dan El Binbin (gitar) itu mempercayakan 13 lagu karya mereka untuk dipublikasikan Nagaswara. Mereka percaya Nagaswara bakal melindungi hak-hak mereka sebagai pemilik sah 13 lagu tersebut.

"Kami percaya Nagaswara bisa melindungi hak-hak kami. Dan ini juga kemauan dari El Ibnu. Kebetulan bagi saya dan Ibnu Nagaswara bukan baru. Dan Ibnu memang pesan harus di Nagaswara," kata El Ari kepada wartawan di Jakarta, Selasa (10/11/2020).

 Nama Band Elkasih menjadi perhatian publik dalam beberapa bulan terakhir ini.
Hal ini dikarenakan vokalis band itu, El Ibnu, yang diketahui terserang stroke dan terpaksa harus hidup di atas kursi roda.

Dalam kondisi demikian, Ibnu seharusnya masih dapat menikmati hasil kerja kerasnya sebagai musisi selama berkarya dengan Elkasih. Nyatanya, Ibnu dan para personil band itu, hampir tidak pernah menikmati buah hasil karya mereka.

Band Elkasih dibentuk pada 1 Januari 2008. Grup dengan konsep musik “hybrid pop” itu beranggotakan El Ibnu (vokal), El Arif (drum), El Fajar (bas), El Ari (keyboard), dan El Binbin (gitar).

Mei 2008, Elkasih bekerjasama dengan label pertama mereka, dan merilis mini album perdananya yang bertajuk “Pesan Dari Surga”. Dalam mini album yang berisi 6 (enam) buah lagu itu, single “Kau Tigakan Cinta” mencuat di pasaran.

Lagu “Kau Tigakan Cinta” cukup populer di kalangan anak muda Indonesia sehingga mengangkat nama Elkasih. Selain menduduki puncak tangga lagu populer di stasiun-stasiun radio tanah air dan televisi, lagu tersebut juga sempat merajai perolehan download Ringback Tones (RBT).

Dengan label yang sama, Elkasih kembali merilis album kedua mereka, “Cinta Itu Ada”, di tahun 2010. Album ini berisi 7 (tujuh) buah lagu. Semua lagu dalam dua album Elkasih itu diciptakan oleh El Ibnu alias Noventino Budi Lesmana.

Persoalan manajemen Elkasih dengan label tempat mereka bernaung, kemudian membuat para personil band itu berpisah.
Belakangan, kemalangan yang bertubi-tubi menimpa El Ibnu viral di media sosial, dan membuka cerita perjalanan band dengan filosofi “yang terkasih” (Elkasih) itu.
Penderitaan yang dialami El Ibnu, sebaliknya justru menyatukan kembali para personil band itu minus El Binbin yang sudah tidak bermusik lagi.

El Ari lantas menggagas ide untuk membantu Ibnu yang tengah kesulitan, agar tetap semangat dan terus berkarya lewat talentanya menulis syair untuk Elkasih.
Upaya pertama yang diperjuangkan Elkasih adalah memastikan langkah hukum atas 13 lagu yang mereka hasilkan di dua album. Meski tidak mudah, saat ini, 13 lagu itu mereka pastikan sudah kembali kepada Elkasih sebagai pemilik sah.

Elkasih selanjutnya menyerahkan hak atas publishing (publikasi) lagu-lagu tersebut di bawah bendera NAGASWARA Publisherindo Musik. Dengan demikian, pengelolaan atas lagu-lagu itu dan royalti dapat secara jelas diberikan.

“Akhirnya kami telah memerdekakan grup kami Elkasih yang sempat tersandera oleh pihak-pihak yang tidak mau menghargai karya-karya kami. Sekarang kami berlabuh di label yang kami bisa percaya, dan bisa mengelola lagu-lagu kami dengan baik, yaitu NAGASWARA Music and Publishing,” ungkap El Ari mewakili rekan-rekannya di Elkasih.

Ari mengungkapkan, selama Elkasih vakum, satu album mereka di label yang lama sama sekali tidak pernah mendapatkan report dan royalti. Padahal, ia dan teman-temannya tahu bahwa lagu-lagu mereka masih menghasilkan dari YouTube, iTunes, Joox dan lain-lain.

“Kami tidak pernah mendapatkan sepeser pun hak kami. Itulah permasalahannya selama 10 sampai 12 tahun. Baru sekarang kami dapat memerdekakan hak-hak kami yang sempat tersandera,” tambah Ari.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat