unescoworldheritagesites.com

Harganas 2024, BPP AKU Gelar Seminar Karakter UMKM Ekspor - News

Owner Mariska Food and Spices, Country Director Mutigo Indonesia, Masni Eritrina akrab disapa Rina.

 
: Dalam rangka peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2024, di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (24/6/2024), BPP Andalan Kelompok UPPKA (AKU) tidak hanya membuka stand pameran. 
 
Pada peringatan Harganas 2024 itu BPP AKU juga menggelar berbabagi acara di antaranya Seminar, Talkshow, Workshop dan lain-lain. 
 
Pada acara seminar dalam peringatan Harganas 2024 ini, BPP AKU menghadirkan Owner Mariska Food and Spices, Country Director Mutigo Indonesia, Masni Eritrina akrab disapa Rina. 
 
 
Rina memberikan informasi dan pembekalan kepada para pengusaha yang tergabung dalam UPPKA dan masyarakat umum di Semarang, hal ini banyak peserta tang hadir tertarik. 
 
Dia menjelaskan, tahapan untuk bisa menjadi UMKM ekspor, tahapan itu dimulai dari karakter, sedang kalau barang sekarang itu mudah sekali. 
 
"Produk itu banyak sekali bahkan ada yang iseng teman kita itu, yang dia ekspor sebetulnya bahan bakunya dibeli dari China, dipoles-poles sedikit lalu di eskpor. Itu saking mudahnya kalau bicara pruduk," jelasnya. 
 
 
Jadi yang utama, lanjutnya, produk UMKM itu uang berkarakter, menunjukkan kepada potensial buyer di luar, bahwa kita penjual yang berintegritas, penjual yang sengaja membangun hubungan jangka panjang, tidak jual hit and run. 
 
Jadi, ujarnya, kita pengin menunjukan, kita adalah eksportir yang berkarakter mencari sustainable transaction, bukan hanya hit and run, lebih pada karakter eksportirnya. 
 
Di sisi lain, terkait dengan Harganas 2024, dia menyambut baik peringatan ini. Dia bercerita, zaman dia kecil dulu BKKBN itu sering sekali kegiatannya. 
 
 
"Kita tahu banget, tiap hari ada muncul di televisi, koran-koran, yang saat itu suka menginformasikan kegiatannya. Tapi, kian ke sini, tambah tidak kedengaran, padahal tiap tahun ada, cuma kita yang di luar lingkungan BKKBN tidak tahu," ungkapnya. 
 
Rina ingin BKKBN itu harus seperti dulu, bertaring dan kelihatan kiprahnya. Karena, makin ke sini ibu-ibu bekerja seperti dirinya melihat, keluarga itu unit terkecil di dalam masyarakat. 
 
Disebutkannua, kalau keluarga baik, pasti masyarakat baik, pasti negara baik, jadi namanya Keluarga Berencana itu yang tidak hanya bicara oh iya anaknya dua, kemudian bagaimana ekonominya kuat. 
 
 
"Ekonomi  itu terbentuk dari keluarga dulu, jadi saya pertama kali diajak Ibu Teguh, Ibu Ambar Rahayu saya langsung iya. Karena, saya merasa, zaman saya kecil itu berfungsi sekali," ujarnya. 
 
Fungsi keluarga, lanjutnya, tidak lagi seperti tempat orang atau sebuah ikatan yang kuat antara anggota keluarga. Keluarga sudah jarang makan bersama, sudah jarang piknik bersama, sibuk dengan gadget. 
 
Fungsi BKKBN sudah seharusnya seperti dulu dan masalah sektor ekonomi, keluarga itu memang dasar, harus dibuat kuat. Bicara ekonomi jika satu keluarga kuat semuanya masyaraat se-RT, se-RW se-desa akan kuat. 
 
 
"Kami punya eksperimen nyata di Selangkau dan Kaliurang,  ibu-ibu dari keluarga yang bisa dianggap marginal, kerjanya demo aja di pertambangan. Tapi, kita ajak menjadi pelaku usaha yang sekarang sudah bisa ekspor," terangnya. 
 
Memang butuh waktu, sambungnya, ini sudah tahun kedua. Dis melihat dan mendorong mereka, jangan putus asa dulu, melihat mereka tidak antusias, kita melakukan pendekatan yang berkesinambungan. 
 
Mereka tertarik, malah nanti setelah mereka merasakan manfaatnya, mereka sudah terima gajian bulanan, mereka semangat datang sendiri tidak perlu dipanggil.
 
 
Untu itu, mengiimau kepada UPPKA di seluruh Indonesia dan menekankan, antusiasme itu sekarang diperlukan sekali, jangan menunggu ditawari, harus pro-aktif.
 
Karena, pemerintah peduli, pemerintah punya budget untuk membeli mesin, mengadakan pelatihan, kadang mengirim sampel pun dibayari. 
 
Karenanya, sayang kalau tidak dimanfaatkan untuk berkembang, jangan terdistraksi oleh hal-hal di luar pengembangan usaha, fokus dulu mengembangkan usaha dan pemerintah yang sudah memberi berbagai fasilitas untuk manfaatkan, prinsipnya jemput bola. ***
 
 
 
 
 
 
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat