unescoworldheritagesites.com

Ayo Jadi Netizen Bijak yang Mawas Diri - News

Kementerian Kominfo RI menyelenggarakan kegiatan Chip In #MakinCakapDigital2024 bertema:  Menjadi Netizen yang Bijak Dalam Bermedia Sosial , Kegiatan berbentuk talkshow ini digelar di Alun-alun Kota Madiun, Jawa Timur. (Istimewa )

:  Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) menyelenggarakan kegiatan Chip In #MakinCakapDigital2024 bertema:  Menjadi Netizen yang Bijak Dalam Bermedia Sosial , Kegiatan berbentuk talkshow ini digelar di Alun-alun Kota Madiun, Jawa Timur, Rabu (26/6/2024).

Kegiatan Chip In kali ini merupakan wujud komitmen Kominfo RI mempercepat transformasi digital di sektor komunitas/masyarakat menuju Indonesia Makin Cakap Digital.

Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54.

Baca Juga: Kolaborasi Ciamik Kemenpora dan BKKBN Gelar Keluarga Muda Berdaya X Siap Nikah Goes to Campus: Ratusan Mahasiswa Unnes Beratensi

Survei dari We Are Social dan Kepios 2022 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya, kini bahkan mencapai 204 juta pengguna atau sudah digunakan oleh 73,7 persen penduduk Indonesia.

Sejumlah 80,1 persen penduduk Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi dan dapat menghabiskan waktu 8 jam 36 menit dalam satu hari menggunakan  internet.

Peningkatan literasi digital semakin urgen agar masyarakat cakap bermedia digital. Setiap individu dapat menjadi netizen bijak, kreatif, dan inovatif di ruang digital.

Baca Juga: Wariskan Nilai-Nilai Pancasila ke Lintas Generasi

RTIK Tulungagung, Mei Santi mengatakan, netizen yang bijak, kreatif, dan inovatif merupakan pengguna internet yang mawas diri. Menggunakan akal budinya dalam beraktivitas, kolaborasi, interaksi, dan berjejaring antarnetizen.

“Utamanya dalam melakukan posting, chatting, dan sharing,” kata Mei saat menjadi pembicara kegiatan Chip In Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di Alun-alun Kota Madiun, Jawa Timur .

Masyarakat harus selalu berpikir kritis agar tidak terjebak informasi palsu atau hoaks. Verifikasi informasi dari sumber yang valid. Pahami maksud informasi dengan melakukan seleksi dan identifikasi dari informasi yang diterima. Jangan menyebarkan pesan tanpa memastikan kebenarannya terlebih dulu.

Direktur Sigma Tulungagung, Mochamad Ismanu Roziqi menambahkan, masyarakat dapat berkontribusi membangun budaya digital untuk menunjang transformasi digital. Sebagai warga Indonesia, setiap individu perlu menanamkan nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan beraktivitas di ruang digital.

“Pancasila merupakan jalan tengah masyarakat majemuk. Mutlak menjadi rujukan dalam berbangsa yang plural. Mampu mengatasi sikap primordial atas dasar keagamaan atau keuskupan. Pemahaman multikulturalisme dan pluralisme,” kata Ismanu.

Baca Juga: Pahami Aturan Berkomentar di Ruang Digital

Dalam kesempatan sama, RTIK Tulungagung, Khotibul Umam menambahkan, kemudahan dan kepraktisan di ruang digital tidak boleh membuat masyarakat abai. Tingginya aktivitas digital membuka potensi buruk seperti penipuan dan pencurian akun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat