unescoworldheritagesites.com

Ayo Junjung Sikap Demokratis di Ruang Digital - News

Kementerian Kominfo RI kembali menggelar kegiatan webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur bertema: Etika Bebas Berpendapat di Dunia Digital. (Istimewa )

:  Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka mewujudkan target tersebut, Kominfo RI kembali menggelar kegiatan webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur bertema: Etika Bebas Berpendapat di Dunia Digital, Jumat (28/6/2024).

Survei dari We Are Social dan Kepios 2022 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya, kini bahkan mencapai 204 juta pengguna atau sudah digunakan oleh 73,7 persen penduduk Indonesia.

Sebanyak 80,1 persen penduduk Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi dan dapat menghabiskan waktu 8 jam 36 menit dalam satu hari menggunakan  internet.

Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54.

Sosialisasi perihal literasi digital secara merata semakin urgen, sehingga masyarakat memahami etika berpendapat di ruang digital. Setiap individu mempraktikan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika ketika menggunakan media sosial.

Baca Juga: Jangan Terburu-buru Berkomentar, Selalu Cerna Informasi Hingga Akhir

Managing Director Kaizen Room & Pegiat Literasi Digital, Aidil Wicaksono mengatakan, Sila Keempat dari Pancasila mengajarkan masyarakat bersikap demokratis. Kesadaran memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk bebas berekspresi dan berpendapat di ruang digital.

“Kesadaran ini adalah pemahaman bahwa yang boleh posting tidak hanya diri sendiri, yang boleh berpendapat tidak hanya diri sendiri. Ada pendapat-pendapat lain yang harus diterima,” ujar Aidil saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Media yang ada di ruang digital sekarang akan dinikmati generasi selanjutnya. Oleh karena itu, masyarakat harus saling memahami perilaku sehingga terjadi sinkronisasi antar generasi. Sampaikan pesan secara efektif sesuai tujuan.

Direktur Jeniuz Edu Nusantara dan Relawan TIK, Arif Nuraini menambahkan, pemahaman etika digital membantu individu membentengi diri dari tindakan negatif. Setiap individu mampu berinteraksi dengan baik, tidak melakukan ujaran kebencian.

“Pada hakikatnya dunia digital dan dunia nyata sama. Jika kita berbuat baik di dunia nyata, di dunia digital juga sama. Tanggapan masyarakat akan negatif ketika kita meninggalkan jejak-jejak negatif,” ujar Arif.

Masyarakat harus membagikan konten-konten yang sifatnya positif. Konten-konten tersebut bisa berupa foto, tulisan, video, suara, hingga live streaming. Ketika membagikan konten, setiap individu harus memahaminya, tidak sekadar berasumsi. Biasakan membaca, mendengarkan, atau menonton konten secara menyeluruh.

Baca Juga: Selalu Cek Fakta Agar Tidak Terjebak Informasi Palsu

Dalam kesempatan sama, Direktur PT. Mahakarya Grup, Muhajir Sulthonul Aziz mengatakan, masyarakat perlu mengenali dan memahmi rekam jejak digital. Biasanya tanpa sadar pengguna internet akan meninggalkan jejak digitalnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat