unescoworldheritagesites.com

Workshop Menulis Berita Lingkungan Hidup yang Cepat, Menarik dan Akurat - News

Workshop Jurnalisme Lingkungan (Ist)

: Dalam rangkaian memperingati World Environment Day (WED) atau Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Depok bekerjasama dengan A+ Communications menggelar Workshop bagi jurnalis dalam menulis berita atau artikel seputar lingkungan hidup. Workshop ini digelar di Hotel Bumiwiyata Depok, 8-9 Juni 2023.

Pada sesi pertama workshop, Kamis (8/6/2023), pembicara Pangesti Boedhiman (Corporate Communication Senior Advisor & Climate Change Leader/Mantan Jurnalis Femina Group) menyampaikan materi bagaimana menulis berita dan artikel lingkungan hidup dengan cepat, menarik dan akurat.

"Dengan kondisi saat ini dimana media online berlomba untuk menyajikan berita atau artikel dengan cepat, menarik dan akurat, dibutuhkan teknik tertentu dalam menulis. Kita saat ini dikejar deadline yang cepat," kata Pangesti dihadapan 20 jurnalis peserta workshop.

Menurut Pangesti memang ada beberapa aplikasi yang bisa memberi panduan agar kita bisa menulis dengan cepat. "Namun tentu aplikasi ini hanya sebatas membantu diawal, tatap dibutuhkan kroschek, dan pengembangan tulisan agar lebih baik dan akurat," kata Pengesti.

Baca Juga: Rayakan World Environment Day 2023, A+Communications dan PWI Kota Depok Gelar Workshop Tema Lingkungan

Selanjutnya Pangesti menjabarkan hal-hal berkaitan dengan penguatan data, isu lingkungan yang menarik sebagai bahan tulisan dan sebagainya.

Sementara Lalu Mohammad Burhanudin (Communication Consultant & Writer Specialist/Mantan Jurnalis Kompas) yang memberi materi kedua menjabarkan terkait dengan apa itu jurnalisme lingkungan, NGO Lingkungan, kebijakan pemerintah, Ekosistem, Perubahan Iklim, jasa atau manfaat lingkungan hidup, isu-isu lingkungan dan sumber berita yang bisa memperkaya tulisan dalam membuat artikel atau karya jurnalisme lingkungan.

"Jurnalisme lingkungan tentu berbeda dengan berita lingkungan. Tulisan jurnalisme lingkungan membutuhkan kajian lebih dalam, butuh investigasi, butuh kroschek data, butuh pendalaman dengan wawancara-wawancara, pemilihan narasumber yang tepat dan sebagainya. Pemahaman terhadap isu lingkungan yang sesuai dengan topik juga sangat dibutuhkan," kata Lalu MB.

Baca Juga: Gerindra Tegaskan: Penentuan Capres-Cawapres Ditentukan oleh Prabowo dan Cak Imin, Jawab Tantangan Rommy

Di sisi lain, Harun Mahbub (Penulis 2 Jam Bisa/Mantan Jurnalis Tempo) pada sesi ketiga workshop lebih menekankan pada masa depan jurnalis di era milenial yang berhadapan dengan maraknya media sosial. Harun Mahbub mengatakan kerap seorang wartawan berhadapan antara mengejar pageview dengan beban tanggungjawab sosial.

Founder and CEO A+ Comunications, Myrna Soeryo mengatakan, "Kami senang bisa bekerjasama dengan PWI kota Depok untuk bisa mengadakan pelatihan ini. Hal ini merupakan langkah sinergi antara mitra jurnalis dan humas sebagai rekan kerja yang sejajar untuk bisa menyajikan tulisan yang berimbang dan berdasarkan fakta".

Workshop menulis berita dan artikel bertemakan lingkungan ini berkaitan dengan hari Lingkungan Hidup Sedunia yang ditetapkan pada saat Konferensi Stockholm atau Pemukaan Konferensi Lingkungan Hidup Manusia yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada 5-16 Juni 1972 di Stockholm Swedia. Konferensi ini merupakan konferensi tingkat dunia pertama yang membahas mengenai isu lingkungan.

Peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia dilakukan untuk menyerukan kesadaran kepada masyarakat global untuk mengambil tindakan positif terhadap perlindungan alam dan planet bumi. Namun hingga kini krisis lingkungan hidup masih menjadi tantangan besar bagi dunia. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat