unescoworldheritagesites.com

Literasi Digital KKN, UNU, Kemenkominfo,  dan Pandu Digital Kolaborasi Untuk Desa di NTB - News

Kegiatan Literasi Digital KKN UNU di NTB.

 

: Dalan giat Literasi Digital Kuliah Kerja Nyata (KKN Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Pandu Digital Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)  untuk desa-desa di NTB. 

Kegiatan Literasi Digital KKN tersebut dilaksanakan pada 8 - 9 Agustus 2022 di 10 desa secara luring dan serempak. Yaitu Desa Gunung Sari, Desa Batulayar, Desa Senggigi, Desa Kediri, Desa Lembar Selatan, Desa Dasan Gria, Desa

Narmada di Kabupaten Lombok Barat, Kelurahan Tanjung Karang di Kota Mataram, Desa Barabali, dan Desa Aik Bukak di Kabupaten Lombok Tengah. 

Gelaran Literasi Digital KKN yang mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat melalui Digitalisasi Berbasis Desa dan Kelurahan dalam Membangun Peradaban NTB Gemilang” ini, termasuk dalam rangkaian pelaksanaan Literasi Digital KKN Mahasiswa UNU. Yang akan berlangsung hingga 31 Agustus 2022. 

Baca Juga: Pendidikan Komando Angkatan 106 TA 2022, Danjen Kopassus: Ini Bukan Akhir Perjuangan Tapi Awal Pengabdian

Pada kesempatan itu, Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan Kemenkominfo Bambang Tri Santoso, mendorong para mahasiswa untuk mendampingi masyarakat desa Gunung Sari. Agar mampu mengembangkan potensi desanya melalui pemanfaatan teknologi digital. 

“Dengan adanya percepatan transformasi digital, maka yang perlu diketahui adalah bagaimana utilisasinya kepada masyarakat," ujarnya. 

Misal, dicontohkannya, tentang bagaimana menggunakan internet  secara baik dan benar, kreatif dan produktif. Sehingga, membantu dalam kehidupan sehari-hari. 

Kegiatan KKN sendiri secara resmi dibuka  Kepala Desa Gunung Sari, H Maliki. Dia menyambut sangat baik pelaksanaan Literasi Digital KKN UNU. Agar masyarakat desa lebih mengenal manfaat dari internet. 

Baca Juga: BPJAMSOSTEK Hadir di Kejuaraan Pencak Silat Antarpelajar se-Indonesia Sekaligus Lindungi Atlet

“Di era digitalisasi apapun bisa terjadi. Masyarakat Sasak dulu mengenal istilah ‘mong ganemong’ yang diibaratkan seperti ‘bim salabim’. Saya pikir-pikir adalah seperti internet saat ini yang bisa langsung memberikan informasi yang kita cari,” terangnya. 

Kepala Diskominfo Lombok Barat, Ahad Legiarto dalam  materinya tentang “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Digitalisasi Berbasis Potensi Desa” menekankan perlunya menggali sumberdaya alam dan sumberdaya manusia di Desa Gunung Sari.

 “Anak-anak muda bisa mem-branding potensi desa, dengan bagaimana mengemas supaya ada daya tarik ke desa kita. Dan, melalui teman-teman KKN diharapkan langsung turun ke desa, menggali potensi yang ada di desa, untuk kemudian mem-branding-nya dengan memanfaatkan internet,” tutur Ahad.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat