unescoworldheritagesites.com

  5 Life Skill Penting untuk Capai Generasi Emas 2045   - News

Menko PMK Muhadjir Effendy

 
 
 
: Para pemuda harus memiliki 5 (lima) life skill penting untuk mencapai generasi Indonesia Emas 2045.
 
5 life skill tersebut dirumuskan dalam 5C, yakni, critical thinking, creativity and inovation, communication skill, collaboration dan confidence.
 
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, 5 life skill penting dimiliki mahasiswa, sebagai penerus masa depan bangsa. 
 
 
Hal itu dikemukakannya saat menyampaiakan kuliah umum pertukaran mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Bela Negara di Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) Kampus Kaliabang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (14/9/2023). 
 
“Seorang mahasiswa harus menguasasi semua keterampilan hidup ini. Agar mampu besikap dan bertindak dengan baik, dalam menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan baru,” tutur Menko PMK. 
 
Pada kesempatan itu, di tengah-tengah sambutannya, Menko PMK turut melantunkan sebuah lagu yang diikuti oleh sorak sorai para peserta kuliah umum.
 
 
Diketahui,  kuliah umum bela negara diluncurkan oleh LLDikti (Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi) wilayah III Jakarta serta didukung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), serta Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
 
Dalam pemaparannya, Menko PMK turut menyampaikan, mata kuliah bela negara yang diberikan dalam kuliah umum itu memiliki makna strategis. Dalam menyiapkan generasi Indonesia menghadapi ancaman tantangan dan gangguan terhadap negara.
 
Kuliah umum bela negara ini juga dinilai penting untuk mengeksplor dan mempelajari keberagaman pelaksanaan tri dharma di perguruan tinggi, bersosialisasi dengan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, serta berkesempatan belajar di perguruan tinggi yang lain.
 
 
Menko PMK menyatakan, sangat mendukung program ini karena sejalan dengan visi misi bangsa. Ini merupakan langkah strategis dalam mendukung SDM unggul. 
 
"Kalian yang di sini yang sudah mendapatkan bekal dalam program bela negara. Maka, kalian harus menjadi yang terdepan nantinya dalam membangun bangsa,” tuturnya. 
 
Di bagian lain, Rektor Universitas BSI Mochamad Wahyudi, menjelaskan pelaksanaan kuliah umum bela negara yang bertajuk ‘Merdeka Belajar Kampus Merdeka Bela Negara’ diikuti  5000 mahasiswa dan 100 dosen kader Bela Negara dari 64 Universitas swasta yang dilangsungkan secara hybrid.
 
 
“Kami berharap program ini menjadi program berkelanjutan di masa mendatang
Dan, menjadi contoh program pembelajaran,” ujarnya.***
 
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat