unescoworldheritagesites.com

Kasus Gagal Ginjal Akut, Menko PMK Minta Polri Selidiki Kemungkinan Terjadinya Tindak Pidana  - News

Menko PMK Muhadjir Effendy, saat sidak ke apotek di Bogor.

 
 
: Terkait kasus gagal ginkal akut, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy minta Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit  Prabowo untuk segera mengusutnya. 
 
Permintaan kepada Kapolri disampaikan Menko PMK, usai gelar rapat koordinasi (rakor) sehubungan kasus gagal ginjal tersebut. 
 
Rakor kasus gagal ginjal itu, digelar bersama kementerian dan lembaga terkait. Yaitu Kemenkes, Kemendag, Kemenperin, serta BPPOM secara virtual, dari Jakarta, Jumat (21/10/2022). 
 
 
Rakor dihadir Menkes Budi G Sadikin dan jajaran pejabat eselon 1 Kemenkes; Kepala BPOM Penny Lukito; Menteri  Perindustrian  diwakili PLT Dirjen IKFT Ignatius Warsito, serta Menteri Perdagangan diwakili Direktur Impor Sihar Pohan. 
 
"Pengusutan ini penting untuk memastikan ada tidaknya tindak pidana di balik kasus tersebut," ujar Menko PMK. 
 
Dikemukakannya, permintaan disampaikan mengingat kejadian  gangguan ginjal kronis ini sudah mengancam upaya pembangunan SDM, khususnya perlindungan terhadap anak. 
 
Sampai sejauh ini kasus GGPA udah menimpa 208 anak, 118 meninggal dan kemungkinan  masih akan  bertambah. Penyebabnya diduga kuat berasal dari cemaran zat Etilen Glikol (EG) dan Deitilen Glikol (DG) pada obat jenis sirup. Di mana bahan baku  obat itu semuanya masih import. 
 
 
Sampai sejauh ini, berdasar data Kemenkes, kasus  gagal ginjal akut  2022 ini hanya terjadi di tiga  negara. Yaitu Indonesia (118 kematian) Gambia  (50 ), serta Nigeria (28 kematian).
 
"Oleh sebab itu, perlu diadakan pelacakan mulai dari asal muasal bahan baku, masuknya ke Indonesia hingga proses produksi obat-obat, yang mengandung kedua zat berbahaya tersebut," ungkap Menko PMK.***
 
 
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat