unescoworldheritagesites.com

Kasus Gagal Ginjal Akut, Menko PMK Sidak Apotek Cek Kepatuhan dalam Penjualan Obat Sirup - News

Menko PMK Muhadjir Effendy sidak ke sejumlah apotek, terkait kasus gagal ginjal akut.

 
 
: Terkait kasus gagal ginjal akut, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy didamping Wali Kota Bogor Bima Arya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke apotek-apotek di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/10/2022).
 
Sidak dilakukan untuk mengecek kepatuhan apotek dalam menaati instruksi Kemenkes, agar sementara tidak menjual obat bebas dalam bentuk sirop, mengingat adanya penyakit Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal yang menimpa anak-anak. 
 
Hal itu sesuai Surat Edaran (SE) Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gagal Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury).
 
 
Terdapat tiga apotek yang disidak Menko PMK, yakni di Apotek Sehat, Apotek di RS PMI Bogor, serta Apotek Villa Duta. Dari tiga apotek tersebut, Menko PMK mendapatkan pengelola sudah mematuhi himbauan Kemenkes, untuk tidak menjual obat sirop.
 
Di apotek yang disidak Menko PMK itu, sudah terdapat pengumuman bahwa sementara tidak memperjualbelikan obat sirop kepada masyarakat. Terlihat rak obat sirop sudah dipisahkan, dikarantina dari obat-obat yang masih diperjualbelikan. 
 
Untuk rak obat sirop juga diberi segel. Ada pula yang mengambil keputusan untuk mengemas obat sirop supaya tidak digunakan.
 
 
"Semua yang kita lihat Alhamdulillah sudah mematuhi. Yaitu sudah tidak lagi melayani penjualan dan resep berbentuk obat sirop," kata Menko PMK usai sidak.
 
Dia juga menemukan apotek-apotek yang didatanginya itu sudah mensiasati pengganti obat sirop dengan meracik obat puyer. 
 
"Kalau ada resep dokter sudah memberikan alternatif dalam bentuk puyer. Sehingga, memang butuh waktu meracik lagi, tetapi itu solusi tepat," ujarnya.
 
Langkah yang dilakukan tiga apotek yang disidak, kata Menko PMK, adalah contoh bagus dalam mematuhi keputusan pemerintah. Hal itu, perlu dicontoh oleh seluruh pengelola apotek di seluruh Indonesia. 
 
 
Dia juga menegaskan, lebih baik obat sirop dihentikan peredarannya sementara, daripada membahayakan nyawa anak-anak yang merupakan penerus pemimpin bangsa.
 
"Ini contoh bagus untuk merespons peristiwa yang tidak mengenakkan menimpa anak kita. Yang penting anak kita supaya selamat dulu," ungkapnya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat