unescoworldheritagesites.com

Atasi Stunting dan Kesehatan Reproduksi, BKKBN Berkolaborasi Mengedukasi Filipina - News

Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan BKKBN Prof. drh M Rizal M Damanik M Rep Sc PhD

 
 
: Atasi stunting, Indonesia yang dikenal sebagai negara sukses dalam membangun program kependudukan dan Keluarga Berencana (KB) melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengedukasi Filipina
 
Banyak negara yang ingin belajar, dan berkolaborasi dengan  Indonesia mengenai kiat sukses, dalam membangun program KB dan atasi stunting
 
BKKBN berkolaborasi dengan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) dan United Nations Fund for Population Activities (UNFPA) gelar  kegiatan Knowledge Sharing on Reproductive Health, Family Welfare, Gender Mainstreaming, and Stunting Reduction for Bangsamoro Autonomous Region in Muslim Mindanao (BARMM) The Philippines, untuk atasi stunting, di Bandung, Jawa Barat, mulai 28 November – 2 Desember 2022.
 
 
Kegiatan ini merupakan forum bertukar pengalaman di bawah kerangka South-South and Tringular Cooperation (SSTC). Yang terkait pengetahuan mengenai kesehatan reproduktif, kesejahteraan keluarga, pengarusutamaan gender, serta penurunan Stunting untuk BARMM Philipina.
 
Kepala BKKBN Dr (HC) dr Hasto Wardoyo SpOG (K) yang diwakili Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan BKKBN Prof. drh M Rizal M Damanik M Rep Sc PhD dalam sambutannya mengatakan, pembagian pengetahuan ini dirancang dengan mengadaptasi pelatihan global, tentang mengembangkan kemitraan strategis, dengan pemimpin agama muslim dalam perencanaan keluarga.
 
“Berbagi pengetahuan bertujuan, pertama meningkatkan pengetahuan dan pemahaman, para peserta tentang perspektif Islam. Dalam kesehatan reproduktif, kesejahteraan keluarga, yang mencakup kekerasan berbasis gender, pernikahan anak, dan pengurangan kehamilan," terang Rizal. 
 
 
Kedua, lanjutnya, meningkatkan pemahaman peserta tentang peranan Muslim Religious Leaders (MRLs) dan Faith-Based Organizations (FBOs). Yang ketiga menyebarluaskan nilai-nilai Islam dan ajarannya melaluu seminar. 
 
Rizal berharap UNFPA Filipina bisa melihat program Indonesia yang berbeda. Untuk diambil yang terbaik dalam kapasitas kepentingan program negara Filipina. 
 
Sementara itu, Country Representative Indonesia at UNFPA Anjali Sen yang hadir secara daring menyampaikan, kegiatan ini membahas tentang isu-isu tematik dari perspektif Islam. 
 
 
Khususnya, bagaimana Islam melihat keluarga berencana, kesehatan reproduktif remaja, pencegahan dan respon terhadap kekerasan terhadap perempuan dan pernikahan anak, serta pendekatan efektif yang melibatkan para pemimpin agama muslim dan peran itu dalam mempromosikan program. 
 
“Pelatihan ini juga akan menjadi kesempatan untuk membahas, merenungkan dan berbagi pengalaman dari Filipina dalam melibatkan perspektif agama muslim dalam program,” jelasnya. 
 
Anjali berharap dengan adanya kolaborasi produktif dan hubungan antar kedua negara, dapat mencapai kesepakatan Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo (International Conference on Population and Development atau ICPD) yang belum selesai dan tujuan pembangunan berkelanjutan pada tahun 2030.
 
 
 “Saya juga percaya, kolaborasi yang diperoleh melalui pelatihan akan makin diperkuat dan bermanfaat bagi semua yang terlibat,” sambung Anjali.  
 
Di bagian lain, Kepala Biro Kerja sama Teknik Luar Negeri Kementerian Sekretariat Negara RI Noviyanti SIP MAID menambahkan, program Sharing Knowledge for BARRM of the Philippines Youth Muslim Leaders in Indonesia telah dilaksanakan sejak tahun 2016 dan diikuti oleh peserta dari sembilan negara. 
 
“Sejak saat itu, Kemensesneg telah mengundang banyak negara untuk datang ke Indonesia. Guna merasakan dan berbagi kisah sukses Indonesia dalam pembangunan kependudukan dan Keluarga Berencana,” ungkapnya.*** 
 
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat