unescoworldheritagesites.com

Cegah Stunting, Masyarakat Desa Aik Berik Dibantu Telur Senilai Belasan Juta - News

Cegah stunting, masyarakat Aik Berik, Lombok Tengah dibantu telur. (Suara Karya/Ist)

: Mengawali program pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat Jumpai Masyarakat Selesaikan Aneka Persoalan Masyarakat (Jumat Salam), Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Dinas Kominfotik) menyerahkan bantuan telur senilai Rp 12 juta untuk masyarakat Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah.

"Kami mengapresiasi kerja para kader Posyandu dalam penuntasan masalah stunting," ujar Kepala Dinas Kominfotik, Najamudin Amy, di kantor desa Aik Berik, Kamis (26/10/2023).

Menurut mengawali Jumat Salam yang merupakan program strategis Pemprov NTB yang akan dilaksanakan tahun depan dihajatkan untuk memetakan dan menyelesaikan masalah masyarakat dengan kunjungan bergilir Penjabat Gubernur HL Gita Ariadi,  bersama OPD terkait dan mitra strategis pemerintah provinsi ke seluruh desa di NTB.

 

Baca Juga: Angka Pernikahan Anak Rendah, Kepala BKKBN Optimistis Stunting di Bengkulu Utara Turun

Selain stunting, banyak pula persoalan masyarakat yang menjadi tugas Dinas Kominfotik seperti literasi digital tentang pemanfaatan teknologi digital.

 

Baca Juga: Kampanye Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten/Kota Provinsi Lampung 2023, Libatkan Lintas Sektoral

"Literasi tentang bagaimana menggunakan smartphone untuk pemasaran produk atau menyebarkan infornasi tentang potensi potensi desa di media sosial," tambah Najam.

 

Baca Juga: Menko PMK Laporkan Hasil Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting di Hadapan Wakil Presiden

Kepala Desa Aik Berik, Muslihudin, MSi mengatakan, tantangan stunting di desanya lebih banyak karena masih ada pernikahan dini.

"Tapi jumlahnya terus menurun dari angka pernikahan dini dengan pendekatan sosialisasi hukum dan kesehatan di mesjid, sekolah dan kelompok masyarakat yang berimbas pada penurunan stunting," jelasnya.

Sekdis Aik Berik, Sahdan menyebutkan, data stunting di awal tahun 2013 sejumlah 169 kasus hingga saat ini tersisa 30 persen. Target di tahun 2024 akan tuntas sehingga harapan kami intervensi dari pemerintah provinsi akan terus berlanjut maupun dengan bentuk program yang lainnya. Kami pun menganggarkan Rp 350 juta dari dana desa untuk sektor kesehatan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat