: Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen (Purn) DR HC Doni Monardo berpulang Minggu (3/12/2023) sore, dalam usia 60 tahun.
Menurut Staf Khusus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) 2019-2021 Egy Massadiah, Doni Monardo wafat pukul 17.35 WIB di RS Siloam Semanggi, Jakarta.
Egy Massadiah yang berada di ruang ICU RS Siloam Semanggi, saat dikonfirmasi antaranews.com, menyatakan, Doni Monardo dikabarkan jatuh sakit dan menjalani proses perawatan intensif di rumah sakit sejak 22 September 2023.
Ucapan belasungkawa pun mengalir dari berbagai pihak.
Menteri Koordinato Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang Ketua Umum Partai Golkar dalam akun twitter @airlangga_hrt menyampaikan: “Turut berbela sungkawa atas wafatnya sahabat saya Bapak Letjen TNI (Purn) Doni Monardo.”
BNPB Indonesia @BNPB_Indonesia juga menyampaikan turut berbela sungkawa dengan menulis: “Kecintaannya terhadap alam dan keteguhan untuk melindungi masyarakat menjadi inspirasi bagi segenap pegiat kebencanaan di seluruh Indonesia.
“Keselamatan Rakyat adalah Hukum Tertinggi,” ucap Doni Monardo pada setiap kesempatan dalam upaya penanggulangan bencana.
Sejak dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Kepala BNPB pada Januari 2019, pria kelahiran 10 Mei 1963 itu menginisiasi pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang kemudian menjadi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 pada Maret 2020.
Doni meraih penghargaan penanggulangan COVID-19 dari Presiden Jokowi pada Maret 2023 berkat strategi Pentahelix yang menitikberatkan semangat kegotongroyongan seluruh sumber daya, meliputi kerja sama pemerintah daerah, masyarakat setempat, pakar, dan akademisi, media, serta sektor swasta.
Doni yang lahir 10 Mei 1963 di Cimahi, Jawa Barat, mempunyai 4 anak buah cinta dengan istrinya Santi Ariviani.
Doni menjabat sebagai Ketua Pengurus Pusat Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) periode 2021–2026. Pengukuhan PPAD era Doni dilakukan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman di Markas Besar TNI-AD, Jakarta Pusat.
Lulusan Akademi Militer (Akmil) 1985 ini berpengalaman dalam bidang Infanteri (Kopassus). Jabatan kemiliteran terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Sesjen Wantannas.
Lelaki yang suka kegiatan menembak dan beladiri ini ditempatkan pada Komando Pasukan Khusus atau Kopassus tahun 1986 sampai dengan 1998. Selama di Kopassus dia pernah ditugaskan ke Timor Timur, Aceh dan daerah lainnya. ***