unescoworldheritagesites.com

Dugaan Pemalsuan Dokumen dalam Pengajuan Kredit, Kuasa Hukum Minta Klarifikasi dari Mandiri Utama Finance Pondokgede - News

Kuasa hukum Sagitarius menunjukan bukti penagihan jatuh tempo kredit kendaraan bermotor PT Mandiri Utama Finace kepada kliennya, Lenny Hairani Sinaga, di Selasa (16/1/2024). (FOTO: Dharma/Suarakarya.id)

: Kejadian aneh namun nyata terjadi di cabang Pondokgede Mandiri Utama Finance. Kuasa hukum Sagitarius menduga adanya pemalsuan dokumen terkait kontrak atas kliennya bernama Lenny Hairani Sinaga, yang sebelumnya tidak pernah mengajukan kredit.

Menurutnya, ada tagihan yang tiba-tiba muncul atas nama kliennya, meskipun ia tidak pernah mengajukan kredit. 

"Diduga terdapat pemalsuan dokumen seperti KTP, KK, dan rekening listrik. Ibu Lenyi, yang sebelumnya tidak memiliki riwayat kredit, kini dihadapkan pada beban angsuran sekitar Rp6 jutaan setiap bulannya," ungkapnya kepada awak media, Selasa (16/1/2024).

 Baca Juga: Program Sembako Murah, Swasta Diajak Bersinergi untuk Perluas Jangkauannya di Jakarta

Ia juga mengungkap bahwa Ibu Lenny diuber-uber oleh kolektor, menyebabkan rasa malu dan merugikan reputasinya. Bahkan, status BI ceking kliennya menjadi hambatan untuk mengajukan kredit di tempat lain.

Sagitarius menduga adanya unsur kecurangan dari pihak marketing Mandiri Utama Finance. 

"Kami mempertanyakan bagaimana analis dapat menaikkan data tanpa melakukan kaji ulang yang sesuai, serta bagaimana BM (Business Manager) dapat menyetujui pengajuan tersebut tanpa validasi yang memadai," tegasnya.

 Baca Juga: Penindakan Pelanggaran Parkir, Dishub Tambah 28 Unit Mobil Derek Baru

Pihak kuasa hukum mendesak Mandiri Utama Finance untuk memberikan klarifikasi dan bertanggung jawab atas dugaan pemalsuan dokumen ini. 

"Kami juga mempertanyakan kebijakan bank terkait penanganan BPKB atas nama Boas Aliando Luterson Sinaga (adik kandung Ibu Lenny), yang tiba-tiba berpindah ke Mandiri Utama Finance dari BFI tanpa konfirmasi yang memadai.

berusaha mencari klarifikasi resmi dari pihak Mandiri Utama Finance terkait dugaan pemalsuan dokumen dalam kasus ini. Namun, pihak perusahaan pembiayaan ini belum bisa ditemui. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat