SUARAKARYA. ID: Medium pekan ini menyampaikan info di berbagai saluran media sosial mengingatkan agar masyarakat Indonesia selalu waspada terhadap datangnya bahaya gelombang panas yang juga akan menimpa masyarakat negeri tetangga, Singapura dan Malaysia.
Gelombang panas ini akan melanda wilayah Indonesia, Malaysia dan Singapura, sejak Medium April hingga medium Mei nanti. Suhu udara pada siang hari mencapai 38 derajat celsius.
"Bersiaplah terhadap datangnya gelombang panas yang mencapai angka antara 40 dan 50 °C. Selalu minum air hangat, bersuhu ruangan secara perlahan," kata peringatan yang ada di media sosial. Masyarakat diminta agar menghindari minum air dingin atau es.
Baca Juga: Gelombang Panas Melanda AS, Suhu Udaranya Ternyata Sampai Segini..
Saat ini negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, dan Singapura sedang mengalami “gelombang panas”.
Ini adalah hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan:
1. Dokter diperingatkan untuk tidak meminum udara yang terlalu dingin saat suhu mencapai 40°C, karena pembuluh darah kecil kita bisa pecah.
Baca Juga: Gelombang Panas, Ribuan Burung Berjatuhan Dari Langit India
Menurut laporan, seorang teman dokter pulang ke rumah pada hari yang panas - dia banyak berkeringat dan ingin segera menenangkan diri - dan dia segera membasuh kakinya dengan air dingin. Tiba-tiba, dia pingsan dan dibawa ke rumah sakit.
2. Saat suhu luar ruangan mencapai 38℃, sesampainya di rumah jangan minum air dingin, cukup minum air hangat secara perlahan.
Jika tangan atau kaki Anda terkena sinar matahari, jangan langsung mencuci tangan atau kaki Anda. Tunggu setidaknya setengah jam sebelum mencuci atau mandi.
Baca Juga: BMKG: Tidak Benar Gelombang Panas Sedang Terjadi Di Indonesia
3. Ada yang ingin menghindari panas dan segera mandi. Usai mandi, pria tersebut dibawa ke rumah sakit karena rahang kaku dan stroke.
Upaya yang perlu Anda catat: Saat cuaca panas atau jika Anda sangat lelah, hindari segera meminum udara yang terlalu dingin karena dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah atau pembuluh darah yang dapat berujung pada stroke.
Peringatan dini ini kiranya bermanfaat bagi masyarakat Indonesia, demikian salah satu bunyi pesan di media sosial. ***