unescoworldheritagesites.com

Launching Buku Gibran The Next President, Sang Penulis Berniat Dirikan Ponpes, dan Tak Bermaksud Bikin Ulasan Politik - News

Launching Buku Gibran The Next President, Ahmad Bahar,  sang penulis berniat mendirikan Ponpes, dan tak bermaksud bikin ulasan politik (G. Windarto)

: Buku berjudul Gibran The Next President dilaunching di Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (25/5/2024).

Peluncuran buku Gibran The Next President dilakukan oleh penulisnya, Ahmad Baharudin, secara sederhana di balai pertemuan warga.

Walaupun berlangsung sederhana dan tanpa dihadiri pejabat daerah atau nasional, namun Ahmad Baharudin nampak bahagia di acara peluncuran buku Gibran The Next President.

Baca Juga: Pengurus AMPI Jakarta Geram Terhadap Qodari

Dalam kesempatan itu, Ahmad Baharudin yang akrab disapa dengan Ahmad Bahar ini menceritakan pengalamannya sebagai penulis ratusan judul buku.

Yang terbaru adalah buku berjudul Gibran The Next President. Ia menjelaskan, dengan terbitnya buku terbarunya ini, ternyata membuat banyak orang menduga-duga bahwa buku ini berisi tentang upaya Gibran dalam memenangkan kontestasi Pilpres 2024.

Padahal buku ini sesungguhnya membahas soal Gibran sebagai peristiwa budaya.

Baca Juga: Hari Pertama The Girl First Jakarta 2024 Ajak Para Gadis Membangun Kepercayaan Diri Bersama Nagita Slavina, Valencia Tanoesoedibjo, dan Feby Putri

Dalam budaya Jawa sesungguhnya ungkapan-ungkapan yang memiliki makna luhur. Yakni sebuah tradisi budaya yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai kebangsaan.

Dalam buku tersebut Gibran digambarkan olehnya beberapa kali melanggar tradisi dan budaya Jawa. Mungkin penyebabnya akibat ketidaktahuan atau pura-pura tidak tahu.

Menurut jebolan Fakultas Sastra Universitas Gajah Mada ini, sebagai calon pemimpin masa depan banyak hal yang dicoba dibahas keterkaitannya soal Gibran sebagai peristiwa budaya.

Baca Juga: Transportasi Terintegrasi Tidak Saja Efektif dan Efisien Tapi Juga Dapat Munculkan Mimpi Indah

Dengan membahas Gibran sebagai peristiwa budaya ternyata cukup menarik dan menggelitik. Apalagi di era zaman milenial ini banyak anak muda sudah tidak memahami budaya Jawa.

"Banyak orang Jawa yang sudah tidak 'Njawani'," ucap Ahmad Bahar.

Dalam buku tersebut juga menjelaskan tentang Gibran menjadi pemimpin muda di era yang terbuka dan berkualitas di Indonesia. Ia menjadi simbol kemunculan anak muda Indonesia dalam panggung perpolitikan nasional.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat