unescoworldheritagesites.com

Kadisnakertrans NTB: LPK Harus Inovatif dan Bisa Jalin Kemitraan dengan Perusahaan - News

Kadisnakertrans NTB: LPK harus bisa jalin kerjasama dengan perusahaan

: Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos, M.H membuka Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Program Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja yang dilaksanakan selama 3 hari tanggal 11-13 Juni 2024 di Hotel Lombok Garden, Selasa (11/06/2024). Kegiatan Bimtek Akreditasi ini diikuti oleh 15 LPKS dari 8 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi NTB dengan narasumber bimtek berasal dari pusat dan daerah.

Pada kesempatan tersebut, Kadisnakertrans Provinsi NTB yang akrab disapa Aryadi ini menyampaikan LPK memiliki peran penting sebagai pioner dalam menyiapkan angkatan kerja yang mempunyai kompetensi dan skill sesuai dengan kebutuhan industri/perusahaan baik dalam negeri maupun luar negeri. Untuk itu, LPK harus memiliki mutu sehingga mampu menghasilkan lulusan yang kompeten dan sesuai kebutuhan dunia kerja.

"Di sinilah pentingnya akreditasi bagi LPK untuk memenuhi setidaknya 8 standar minimal, baik dalam manajemen maupun praktiknya," ujarnya.

Baca Juga: NTB Tuan Rumah FGD Optimalisasi Angkatan Kerja Pemanfaatan Bonus Demografi

Oleh Karena itu, Bimtek ini diharapkan mampu mendorong LPK untuk lebih berinovasi dalam menyongsong perkembangan zaman dan teknologi saat ini.

Sehingga mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dan skill yang benar-benar dibutuhkan dalam dunia kerja saat ini.

“Tahun ini kita diberi kepercayaan untuk melaksanakan akreditasi kepada 15 LPK. Semoga tahun depan bisa bertambah lagi pesertanya, mengingat masih banyak LPK Di NTB yang belum terakteditasi,” ucapnya.

Baca Juga: Upskilling dan Reskilling Jutaan Angkatan Kerja Indonesia, Menko Airlangga: Hanya Kartu Prakerja yang Bisa

Di NTB ada 190 kantor cabang P3MI dan 315 LPK. Yang sudah terakreditasi baru 100 LPK. LPK harus bisa merubah mindset agar jangan melatih saja, namun harus bisa menjalin kerjasama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DuDi).

"Bila perlu panggil instruktur dari perusahaan tersebut, sehingga ketika lulus langsung terserap ke dunia industri," ujar mantan Kadiskomimfotik NTB ini.

Berdasarkan data BPS Tahun 2024, jumlah angkatan kerja NTB sebesar 3,01 juta jiwa dengan pertumbuhan angkatan kerja baru sekitar 150-200 ribu orang tiap tahunnya. Jumlah penduduk yang bekerja sekitar 2,9 juta jiwa. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTB per Februari Tahun 2024 sebesar 3,30%.

Baca Juga: Angkatan Kerja, Kemnaker akan Fasilitasi Pemagangan ke Jepang dari Kabupaten Batang

Penambahan angkatan kerja baru ini tentu akan berpengaruh pada angka pengangguran jika kesempatannya terbatas. Jumlah angkatan kerja pada Februari 2024 sebanyak 3,03 juta orang, mengalami peningkatan sebanyak 163,34 ribu orang dibanding Februari 2023. Sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga naik sebesar 2,80 persen poin. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 2024 sebesar 3,30 persen, turun 0,42 persen poin dibandingkan dengan Februari 2023.

Angkatan kerja di NTB banyak terserap disektor informal dimana sektor formal hanya mencakup sekitar 500-600 perusahaan menengah hingga besar dan sisanya sebagai pelaku UMKM.

“Angkatan kerja NTB harus bisa merebut kesempatan kerja dalam atau luar negeri. Oleh karena itu, LPK adalah pionir dalam menyiapkan skill dan kompetensi angkatan kerja kita agar sesuai dengan kebutuhan industri baik dalam/luar negeri,” himbaunya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat