unescoworldheritagesites.com

Dewan Pengupahan Riau Studi Banding ke NTB - News

Dewan Pengupahan Provinsi Riau studi banding ke NTB. (Suara Karya/Ist)

: Dewan Pengupahan Provinsi NTB menyambut baik kedatangan 18 orang Dewan Pengupahan Provinsi Riau dalam rangka kunjungan kerja studi banding bidang ketenagakerjaan di Aula Disnakertrans Provinsi NTB, Selasa (25/06/2024).

Kepala Dewan Pengupahan Provinsi NTB, sekaligus Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos, M.H dalam sambutannya mengatakan bahwa Provinsi NTB dan Provinsi Riau sama-sama merupakan provinsi kepulauan.

Karena itu ia berharap agar kegiatan ini bisa menjadi ajang sharing pengalaman dan Ilmu yang bermanfaat untuk perbaikan pembangunan ketenagakerjaan di masing-masing daerah.

Baca Juga: Seminar Nasional UUCK, Disnakertrans NTB ungkap Dinamika Perlindungan Pekerja

Terkait kondisi ketenagakerjaan di NTB, Aryadi menyampaikan angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) ada kecenderungan menurun sejak 3 tahun terakhir.

Berdasarkan data BPS, jumlah angkatan kerja pada Februari 2024 sebanyak 3,03 juta orang, mengalami peningkatan sebanyak 163,34 ribu orang dibanding Februari 2023.

Sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga naik sebesar 2,80 persen poin. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 2024 sebesar 3,30 persen, turun 0,42 persen poin dibandingkan dengan Februari 2023.

Baca Juga: Turunkan Pengangguran Terbuka Disnakertrans NTB Gelar Rakor

Menurut Aryadi perkembangan ini dapat tercapai karena adanya kerjasama dan kolaborasi dari banyak pihak terkait yang merupakan imbas dari Program Inovasi Pepadu Plus yang dicanangkan Disnakertrans Provinsi NTB sejak tahun 2021.

"Bahkan program inovasi ini diakui oleh pemerintah pusat dan berhasil meraih Penghargaan KIPP dari Kemenpan RB sebagai TOP Inovasi Terpuji Tahun 2023 dan mendapatkan Dana Inovasi Daerah (DID) dari pemerintah pusat sebesar Rp 11,5 Milyar," tutur Aryadi.

Terkait penyiapan kompetensi SDM/angakatan kerja, Aryadi menekankan pentingnya pelibatan sektor privat, seperti lembaga pendidikan vokasi, LPK/S, KADIN dan APINDO. Pelibatan sektor privat harus dimulai dari perencanaan, rekrutmen dan pelaksanaan pelatihan. Konsep inilah yang ada di dalam PePadu Plus. Oleh karena itu, beberapa lembaga dan perusahaan sudah mulai menggunakan konsep PePaDu Plus, pungkasnya.

Baca Juga: Disnakertrans NTB Gelar FGD Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan

Sementara itu Andi Kurniawan perwakilan dari Disnaker Prov. Riau berterima kasih atas sambutan hangat Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB beserta jajaran.

“Pak Kadis sangat memahami tentang industrial. Itu sebabnya kegiatan Kunjungan Kerja (KunKer) ini terlaksana dengan baik dan kami banyak mendapatkan informasi yang bisa kita bawa sebagai oleh-oleh untuk pembangunan Riau,” ujar Andi.

Andi menjelaskan bahwa Riau merupakan salah satu daerah yang cukup kaya dengan hasil bumi berupa migas dan batu bara, serta hasil perkebunan berupa kelapa sawit, kelapa, karet, dan lainnya. Sektor unggulan di Riau adalah sektor pertambangan dan penggalian; serta sektor industri pengolahan. Tapi untuk sektor pariwisata kurang dikembangkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat