unescoworldheritagesites.com

Jadi Lokasi TUK, Batik Swargaloka Selangkah Lebih Maju Menjadi Akademi Batik - News

Batik Swargaloka di KTS Kendal,  menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK) para perajin Batik yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Batik. (istimewa )

: Batik tulis Swargaloka di Boja Kendal , Jateng, selangkah lebih maju untuk menjadi Akademi Batik, setelah menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK) para perajin Batik yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Batik.

Ketua LSP Batik Dr. Ir. Rodia Syamwil M.pd. pada acara Uji kompetensi 20 orang perajin Batik tulis di Kampung Tepi Sawah (KTS) Boja, Kendal, Rabu (10/5/23) mengatakan,   tantangan terbesar untuk mempertahankan pengakuan dunia terhadap eksistensi Batik Indonesia adalah persoalan Sumber Daya Manusia (SDM).

Dikemukakannya, pada tanggal 2 Oktober 2009 ,Batik Indonesia telah diakui badan dunia UNESCO sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya Lisan dan non benda (Masterpiece of the oral and the intangible heritage of Humanity), sehingga menjadi kewajiban bagi semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan kualitas SDM pembatik.

Salah satu upaya untuk mencetak Pembatik menjadi SDM yang unggul yakni melalui sertifikasi profesi yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Baca Juga: Dikunjungi 50 Kepala SMK Se Kabupaten Pemalang, Batik Swargaloka Fokus Peningkatan Mutu Siswa SMK

Menurut Rodia LSP Batik yang beralamat di Semarang telah nendapatkan Lisensi dari BNSP sebagai LSP Batik Pihak 3, yaitu peringkat tertinggi untuk menyelenggarakan uji kompetensi guna memastikan dan memelihara kompetensi SDM di sektor Batik melalui uji kompetensi.

Pihaknya menilai Batik Swargaloka di KTS Boja Kendal memenuhi syarat sebagai Tempat Uji Kompetensi TUK, karena fasilitas yang dimiliki cukup lengkap.Untuk itu pihak LSP Batik telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan Batik Swargaloka sebagai landasan pelaksanakan Uji Kompetensi sektor Batik.

Baca Juga: Menaker Dukung PDUI Dirikan LSP Medika Kolegium Dokter Indonesia

Pimpinan Batik Swargaloka Ir.Adriana Susi menyambut baik kerjasama tersebut, karena sesuai dengan visi menjadikan Batik Swargaloka sebagai Akademi Batik tempat mencetak perajin Batik tulis yang handal dan profesional.

Dikemukakannya Berdirinya Batik Swargaloka pada tahun 2021 juga diawali dengan Diklat Batik tulis yang diikuti 14 orang, mereka mendapatkan pelatihan dari instruktur yang berpengalaman selama 1 bulan lebih.

Susi berharap segera diselenggarakan uji kompetensi untuk sertifikasi keahlian yang lain diantaranya Pewarnaan alami menggunakan bahan pewarna alam dari tumbuh tumbuhan.

“Bulan lalu ( maret / april ) melalui pelatihan khusus mewarnai batik dengan pewarna alami tumbuhan, para pembatik Swargaloka sudah memiliki kemampuan dasar yang cukup untuk memproduksi Batik tulis dengan pewarna alami ” ujarnya.

Menurut Susi 20 orang peserta uji kompetensi perajin Batik terdiri dari 11 orang pembatik sari Swargaloka 9 orang dari para perajin di kawasan Singorojo, Boja dan limbangan Kendal dengan hasil ujian semua peserta dinyatakan lulus dan mereka akan direkomendasikan untuk mendapatkan sertifikat keahlian dari BNSP.

Salah satu peserta Andreas ( 18 tahun ) penyandang disabilitas Tuna Grahita ( mental ) merupakan peserta disabilitas Tuna Grahita pertama dan dinyatakan lulus uji kompetensi Pembatik tulis.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat