unescoworldheritagesites.com

Jadi Penguji Promosi Doktor Penyandang Disabilitas, Anies Baswedan Sebut yang Dibutuhkan Kesetaraan Kesempatan - News

Anies Baswedan dan Rektor ISI bersama Muhammad Fauzi penyandang disabilitas yang lulus  promosi doktor dari ISI Solo (Endang Kusumastuti)

: Mantan Gubernur DKI Jakarta yang juga politisi, Anies Baswedan menjadi penguji ujian terbuka disertasi karya seni promosi doktor pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, Muhammad Fauzi,  Senin (12/6/2023) sore.

Muhammad Fauzi merupakan penyandang disabilitas tuna rungu. Anies pun mengapresiasi ISI Solo yang memberikan kesempatan kepada Muhammad Fauzi mendapatkan kesetaraan dalam jenjang pendidikan.

"Sampai bisa mendapatkan gelar doktor bahkan doktor di bidang ini adalah doktor pertama yang diraih oleh teman tuli. Promovendos tadi Dokor Fauzi telah menunjukkan kepada kita bahwa yang dibutuhkan oleh penyandang disabilitas adalah kesetaraan kesempatan," jelas Anies usai menjadi penguji.

Baca Juga: Tanpa Messi Penonton Tetap Antusias Saksikan Laga Timnas Indonesia vs Timnas Argentina

Bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan itu mengatakan dirinya sempat bertanya kepada Fauzi apa yang harus negara kerjakan terhadap penyandang disabilitas.

"Jawaban dari Doktor Fauzi menurut saya layak anda kutip bahwa  mengatakan teman tuli dan penyandang disabilitas lain itu membutuhkan negara untuk secara serius dalam memberikan fasilitas," jelasnya lagi.

Terkait hal itu, Anies mengaku sering mengatakan jika negara memberikan perhatian pada 4 komponen. Yakni penyandang disabilitas, ibu hamil serta perempuan  anak-anak,  dan lansia maka yang lainnya akan memperhatikan.

Baca Juga: Tak Takut Bersaing dengan Kaesang, Gibran Sebut Beda Level

Dirinya memuji Fauzi yang telah berhssil berprestasi. Menurutnya, ketika kesabaran kesempatan itu ada maka mereka bisa berprestasi mereka bisa menghasilkan karya yang luar biasa.

"Khusus Doktor Fauzi tadi menunjukkan Bagaimana sebagai teman tuli mengandalkan pada refleksi dan cahaya dan lewat refleksi dan cahaya dia menghasilkan karya-karya fotografi yang luar biasa," katanya.

Anies memuji hasil karya yang dihasilkan, karena dinilai unik. Dirinya melihat bukan saja aspek pemotretannya tapi juga aspek rekayasa bahasa isyarat yang menjadi subjek dari foto-fotonya .

Baca Juga: Seminggu di Korea, Gibran Bahas Mobil Hyundai Batik dan Bertemu Artis K-Pop

Foto-fotonya mengambil gerakan tangan bahasa isyarat. Sehingga bagaimana berkreasi melalui bahasa atau bahasa isyarat tangan sebagai subyek untuk dijadikan fokus dan menggunakan fotografi untuk mengungkapkan 

"Jadi hasilnya luar biasa dan metode yang di gunakan adalah metode yang cukup unik. ada unsur perenungan ada unsur perwujudan jadi ini adalah satu karya luar biasa," katanya lagi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat