unescoworldheritagesites.com

Sampah Bantargebang Diolah Jadi Bahan Energi Pembuat Semen - News

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melepas  hasil  RDF dari TPST Bantargebang  ke  Indocement untuk dijadikan sumber energi pembuatan semen,  Selasa (27/6/2023)

 

 


: Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melepas 20 truk yang membawa hasil Refuse-Derived Fuel (RDF) dari Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Selasa (27/6/2023).

RDF adalah hasil olahan sampah dengan nilai kalor dan spesifikasi tertentu yang dapat dijadikan bahan bakar alternatif pengganti batubara. RDF tersebut dibeli oleh PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk dan PT Solusi Bangun Indonesia (SBI).

Heru Budi Hartono menjelaskan, Pemprov  DKI Jakarta terus berupaya memproses sampah menjadi hasil akhir yang berguna.

Baca Juga: Peduli Pengelolaan Sampah, PT. Astra International Tbk Daihatsu Solo Baru Luncurkan Smart Proklim

Investasi pada pengolahan RDF, kata PjGubenur, merupakan salah satu upaya mengurangi tonase sampah  wargad DKI Jakarta.

"Pemprov DKI  Jakarta tidak mengeluarkan biaya lainnya selain investasi peralatan yang ada di sini dan upah tenaga kerja. Dengan adanya income dari RDF ini, bisa untuk menambah investasi lagi, serta menambah atau merawat lokasi RDF ini. Kemudian, tujuan akhirnya juga tercapai, yakni mengurangi beban sampah yang ada di Bantargebang dan beban sampah yang ada di DKI Jakarta," ucap Heru didampingi Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Joko Agus Setyono.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menambahkan, tidak ada nilai kontrak yang terjadi, melainkan nilai pengiriman dari hasil pengolahan sampah ini.

Baca Juga: RedMe Gandeng Komunitas Juang Hingga Start Up Lestarikan Lingkungan Lewat Daur Ulang Sampah

 

"Kita mengirimnya ke PT Indocement 625 ton per hari dan ke SBI 75 ton per hari, jadi bukan nilai kontrak rupiah. Nanti dibeli oleh Indocement dan SBI dengan minimal harga 24 USD per ton. Sehingga, kami akan memperoleh pendapatan dari penjualan RDF ini, sampah pun akan berkurang," tutur Asep.

Para pekerja di TPST Bantargebang membuat RDF .
Para pekerja di TPST Bantargebang membuat RDF .



Dia menambahkan, RDF ini cocok diterapkan di Bantargebang dan Jakarta, mengingat kondisi wilayah yang bersuhu panas, sehingga mendukung proses pengeringan secara alami dalam pengolahan sampah.

Selain itu, dalam prosesnya, RDF masih membutuhkan tenaga manusia, sehingga dapat menyerap tenaga kerja di bidang lingkungan hidup.

Baca Juga: PLN- Pemprov DKI Olah Sampah Menjadi Energi Terbarukan

Untuk diketahui, kapasitas pengolahan sampah pada RDF Plant ini, yaitu 1.000 ton/hari sampah lama dan 1.000 ton/hari sampah baru, serta dapat menghasilkan RDF sebanyak 700–750 ton/hari.

Proses pengolahan sampah menjadi RDF terdiri atas tahap penyaringan (screening), pemilahan (separating), pencacahan (shredding), dan pengeringan (drying).

Kualitas RDF yang dihasilkan akan memenuhi spesifikasi teknis untuk industri semen.

Baca Juga: Anies Harapkan TPST Bantargebang Bantu Kurangi Dampak Kerusakan  Lingkungan 

 

“Hasilnya bisa digunakan pihak lain, seperti Indocement ini, kita saling membutuhkan dan bersama mengurangi sampah. Dengan menggunakan hasil RDF ini, juga bisa membantu mengurangi emisi,” kata Asep. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat