unescoworldheritagesites.com

50 Tahun Teknik Industri - ITB, Airlangga: Transformasi Digital Topang Industri Kesehatan - News

Airlangga Hartarto. (Dok Kemenko Perekonomian.)

 

JAKARTA: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menegaskan untuk meningkatkan daya saing Indonesia di sektor industri, pemerintah mendorong terjadinya transformasi berbasis digital untuk menopang perkembangan industri kesehatan.

Hal itu disampaikan Airlangga secara virtual pada acara Puncak 50 Tahun Dies Natalis Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung (ITB), Sabtu (15/1/2022) lalu, dikutip dari laman resmi Kemenko, Rabu (20/1/2022).

"Transformasi tersebut dapat berperan dalam memudahkan proses distribusi, penguatan jejaring kesehatan, mengefektifkan proses administrasi, dan mendukung performa yang lebih efektif serta efisien," ujar Menko Airlangga.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga tahun 2021, Indonesia memiliki 241 industri manufaktur farmasi, 17 industri bahan baku farmasi, 132 industri kesehatan tradisional, dan 18 industri produk ekstraksi alam.

Berbagai industri tersebut telah mengekspor produk farmasi dan alat kesehatan ke berbagai negara di dunia, antara lain Amerika Serikat (AS), Inggris, Vietnam, Belanda, Singapura, dan Korea Selatan.

Pemerintah pun aktif mendorong 'transformasi berbasis digital' di sektor industri kesehatan. Terutama, dalam upaya mengembangkan Teknologi Industri Kesehatan untuk mendukung kemandirian nasional ke depan.

Industri Kesehatan

Memang, salah satu yang menjadi fokus pengembangan pemerintah, menurut Airlangga, adalah industri sektor kesehatan. Industri kesehatan termasuk di dalamnya industri farmasi, merupakan salah satu sektor yang sangat diutamakan terutama dalam kondisi pandemi saat ini.

“Dalam mendukung upaya pengembangan industri kesehatan, pemerintah telah menyusun Peta Jalan dengan tujuan untuk meningkatkan produksi bahan baku berteknologi tinggi,” ujar Menko Airlangga.

Menko Airlangga menjelaskan, pemulihan ekonomi nasional tidak terlepas dari pemulihan yang terjadi di sektor industri, karena sektor ini menopang 19,15% dari perekonomian nasional.

Optimisme sektor industri masih terlihat di Triwulan IV-2021, ditandai dengan PMI Manufaktur kembali berada di wilayah ekspansif dengan mencatatkan angka 53,5 pada Desember 2021.

Utilisasi Industri Pengolahan juga terus meningkat dan mencapai yang tertinggi dengan capaian 67,6%. Impor Barang Modal dan Bahan Baku masing-masing tumbuh 23,1% dan 60,5% (yoy) pada November 2021.

"Seluruh indikator mencerminkan bahwa sektor industri kita semakin solid dalam menopang pemulihan ekonomi nasional," ungkap Airlangga, yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat