unescoworldheritagesites.com

Pengeroyokan Lansia di Pulo Kambing, Polres Jaktim Tetapkan 5 Tersangka - News

Polres Jaktim merilis kasus penangkapan tersangka kasus main hakim sendiri terhadap lansia di Pulo Kambing Jakarta. (Sadono)

Polisi Tetapkan 5 Tersangka Kasus Pengeroyokan Lansia Hingga Tewas di Pulogadung

JAKARTA: Polisi menangkap 5 tersangka  kasus pengeroyokan lansia bernama Wiyanto Halim (89) hingga tewas di Pulo Kambing Pulogadung, Jakarta Timur.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan menerangkan para tersangka memiliki peranan yang berbeda dalam aksi pengeroyokan tersebut.

"Satu berinisial TB menendang mobil dan korban dengan menggunakan kaki kanan dan menendang perut. Kemudian JI berperan menendang menggunakan kaki kanan ke tubuh korban," kata Zulpan di Polres Metro Jakarta Timur, Selasa (25/1/2022).

Ketiga, tersangka berinisial RYN yang menendang mobil dan menarik paksa korban dengan tangannya hingga keluar dari mobil, serta memukul ke kepala korban dengan tangan kosong.

"Keempat ada tersangka MA, menginjak kaca bagian depan hingga pecah. Sementara tersangka kelima MJ menendang kepala korban dan mobil yang ini juga disaksikan oleh saksi," ujarnya.

Dikatakan Zulpan, penetapan tersangka kasus pengeroyokan ini tidak hanya berhenti pada lima orang saja. Sebab, dalam barang bukti rekaman CCTV yang diamankan polisi terlihat cukup banyak massa yang terlibat dalam aksi pengeroyokan tersebut.

"Dari rekaman CCTV ini dimungkinkan dilakukan lebih dari 5 orang. Penyidik sampai saat ini masih mendata dan mengejar, karena sudah ada data identifikasi kepemilikan kendaraan pelaku yang ikut dalam rombongan," paparnya.

Kemudian Zulpan mengungkap motif pengeroyokan para tersangka terhadap lansia bernama Wiyanto Halim (89) hingga tewas.

Zulpan menerangkan para tersangka terprovokasi oleh adanya sebutan maling yang dikatakan pelaku terhadap korban.

"Karena emosi banyak orang yang mengejar korban, tapi korban tidak memberhentikan kendaraannya. Terus emosi (dengan mengeroyok korban) karena setiap orang pelampiasannya beda-beda tidak bisa dikendalikan," tuturnya.

Terakhir Zulpan menerangkan para tersangka pengeroyokan ini tidak mengenal korban. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat