SURABAYA: PT Kereta Api Indonesia (Persero) menawarkan hak reduksi atau potongan harga tiket kereta api jarak jauh sebagai wujud apresiasi kepada para pelanggannya. Tarif reduksi ini disediakan untuk para Lansia, Legiun Veteran RI, TNI/Polri, hingga Wartawan, dengan besaran dan ketentuan reduksi yang beragam.
Menurut Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, tarif reduksi ini merupakan wujud apresiasi BUMN tersebut kepada pelanggannya yang telah menjadikan kereta api sebagai moda transportasi andalan. "Kami berharap, pemberian potongan harga harga tiket ini bisa mendukung mobilitas pelanggan dengan tarif yang lebih terjangkau,' ujarnya, Jum'at (11/2/2022).
Para calon penumpang kereta api yang hendak memanfaatkan tarif reduksi, dipersilakan untuk melakukan registrasi di Customer Service stasiun yang tersedia di sejumlah stasiun di wilayah KAI daops 8 Surabaya. Mulai dari Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Surabaya Pasarturi, Stasiun Malang, Stasiun Wonokromo, Stasiun Bojonegoro, dan Stasiun Mojokerto, atau loket stasiun jika tidak terdapat layanan Customer Service.
Baca Juga: Layanan Lost and Found KAI Bantu Penumpang Temukan Barang hilang
Mereka hanya dipersyaratkan membawa bukti identitas asli atas hak reduksi yang masih berlaku. Bagi lansia, dokumen yang harus ditunjukkan adalah KTP asli dari calon pelanggan. Registrasi juga dapat diwakilkan dengan syarat tambahan berupa pas foto terbaru pelanggan yang akan didaftarkan.
Untuk kelancaran perjalanan, pihaknya menghimbau agar pengurusan registrasi dilakukan paling lambat 3 jam sebelum jadwal keberangkatan KA. Registrasi tersebut cukup dilakukan sekali hingga berakhirnya masa reduksi pelanggan yang bersangkutan.
Selanjutnya, pelanggan dapat membeli tiket dengan tarif reduksi melalui aplikasi KAI Access maupun di loket stasiun. Pelanggan diminta untuk menunjukkan bukti identitas asli sesuai dengan hak reduksinya kepada petugas Boarding.
Meskipun menghadirkan Tarif Reduksi, kata Lukman, KAI tetap mengutamakan penerapan protokol kesehatan. Para pelanggan akan selalu dipantau dan diingatkan oleh petugas agar selalu disiplin dalam protokol kesehatan, seperti menggunakan masker dengan benar, mencuci tangan dan/atau menggunakan hand sanitizer, hingga physical distancing.***