unescoworldheritagesites.com

Pasar Turi Surabaya Beroperasi Lagi Mulai 22 Maret 2022 - News

Petugas saat melakukan pengecekan Pasar Turi Surabaya yang akan dioperasikan lagi

: Pasar Turi Surabaya yang sudah berulangkali mengalami kebakaran, akan dioperasikan kembali pada 22 Maret 2022 mendatang. Pembukaan kembali Pasar Turi yang mengalami kebakaran terakhir pada September 2012 ini dilakukan untuk mengejar pemenuhan kebutuhan menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

Menurut Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, pasar yang pernah mengalami kebakaran dan siap dioperasikan lagi ini bisa menampung hingga 6.000 pedagang, atau lebih banyak dari sebelumnya hanya menampung 4.000 pedagang. “Rencananya (dibuka) tanggal 22 Maret, minta doanya semoga pas waktunya agar warga Surabaya bisa bernostalgia di Pasar Turi Surabaya,” ujarnya, Jumat (4/3/2022).

Pihaknya berharap, para pedagang lama yang sebelum kebakaran sudah berjualan di Pasar Turi dapat kembali menempati stan di pusat grosir tersebut. Dia ingin, Pasar Turi Surabaya yang dioperasikan kembali ini, bisa menjadi pusat perdagangan yang menjadi rujukan penjual dan pembeli seperti sebelumnya.

Baca Juga: Warga Pati Antusias Beli Minyak Goreng Saat Operasi Pasar

Menurut Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Kota Surabaya, Fauzie Mustaqiem Yos, pengecekan dilakukan di semua lantai di bangunan berlantai 9 tersebut. Pengecekan di antaranya pada hasil kajian kelayakan struktur bangunan dari Tim ITS.

Termasuk, lampu penerangan gedung, perbaikan keramik lantai, dinding kaca pembatas void dan railingnya, ekskalator serta lift. Demikian juga dengan fasilitas toilet dan kelengkapannya, sarana dan prasarana pemadam kebakaran, fasilitas ventilasi dan air conditioner seluruh gedung hingga fasilitas genset dan perlengkapannya.

Menurut GM Pasar Turi Surabaya, Teddy Supriyadi, sejauh ini proses pembangunan gedung seluruh sudah rampung, dan tinggal tahap finishing, renovasi dan perbaikan saja. Terkait pemindahan pedagang dari tempat penampungan sementara ke dalam areal Pasar Turi, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM Pemkot Surabaya serta instansi terkait lainnya.

Baca Juga: Polresta Solo Lakukan Akselerasi Percepatan Vaksinasi Booster Di Pasar Klewer Solo

Dari pendataannya bersama pemkot, sejauh ini pedagang yang akan dipindahkan dari tempat penampungan sementara ke dalam areal Pasar Turi sebanyak 156 pedagang. "Dari total itu, sebagian sudah memiliki stan. Ada juga pedagang luar, bukan pedagang lama. Kami tetap mengupayakan agar semuanya tertampung," ujarnya.

Pasar Turi ini memiliki 189 stan food court yang terletak di lantai empat. Dari jumlah tersebut, stan yang terjual sebanyak 87 unit.

Informasi yang dihimpun menyebutkan pada periode 1942 hingga 1945, Pasar Turi lebih dikenal sebagai pasar loak. Tahun 1950 hingga 1970-an, Pasar Turi tetap dikenal sebagai pusat jual-beli barang bekas. Namun, di Tahun 1950 itu, Pasar Turi terbakar.

Baca Juga: Korban Kebakaran Relokasi Pasar Johar, Dapat Bantuan Modal Rp4 Juta

Pada periode 1950 hingga 1960-an, Presiden Soekarno mengkampanyekan anti barang impor dan semuanya harus diproduksi putra bangsa. Barang-barang temuan baru, seperti sabun batangan, sabun tolet, sabun cair produksi lokal mulai bermunculan dan kali pertama dikenalkan di Pasar Turi.

Pasar Turi kembali mengalami kebakaran 11 Maret 1969. Padahal saat itu, Pasar Turi sudah menjadi supplier barang-barang keperluan di daerah Jawa Timur, bahkan sampai Bali dan Lombok.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat