unescoworldheritagesites.com

Sosok Hendry Susanto, Paling Dicari Para Korban Robot Trading Fahrenheit - News

Owner Robot Trading Fahrenheit, Hendry Susanto (Istimewa)


: Nama Hendry Susanto belakangan menjadi sorotan menyusul kasus afiliator aplikasi trading Indra Kenz dan Doni Salmanan yang lebih dulu berurusan dengan hukum. Bahkan uang yang diduga dibawa kabur pemilik Robot Trading Fahrenheit itu disebut-sebut mencapai Rp5 triliun atau jauh berlipat dibanding kedua crazy rich tersebut.

Paling akhir, pesinetron Cinta 7 Susun, Chris Ryan mendatangi Bareskrim Mabes Polri karena ikut menjadi korban dugaan penipuan robot trading Fahrenheit yang dikelola PT FSP Academy Pro dengan CEO Hendry Susanto. "Saya dan tim mengalami kerugian hingga Rp30 miliar," kata Chris Ryan di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (15/3/2022).

Sebelumnya, Hendry Susanto pernah berjanji bahwa robot trading Fahrenheit yang dikelolanya tidak akan scam atau penipuan. Hendry Susanto yang biasa dipanggil Cun-cun ini adalah pengusaha muda di bidang trading kelahiran Surabaya tahun 1984 silam.

Baca Juga: Hotman Paris Khawatir Aset Crazy Rich Medan, Indra Kenz Keburu Dijual

Kini, sosok Hendry Susanto, raib entah ke mana. Bahkan sikap tidak gentlemen juga ditunjukkan Co Founder Fahrenheit Michael Howard. Michael Howard yang dulu gembor gembor soal kehebatan Hendry Susanto mengelola Fahrenheit, kini menyebut dirinya juga ikut menjadi korban.

Michael Howard kepada para member Fahrenheit, mengaku dirinya tidak mengetahui sedikitpun rencana MC ini. "Saya pribadi masih diminta untuk garap market luar USDT dan masih menunggu penjelasan dari Hendry Susanto yang sampai saat ini tidak bisa dihubungi," ujarnya.

Robot trading bodong Fahrenheit diduga menjalankan bisnis dengan skema Ponzi, dengan modus investasi palsu yang membayarkan keuntungan kepada investor bukan berasal dari keuntungan yang diperoleh dari kegiatan operasi perusahaan, namun berasal dari investor selanjutnya yang dilakukan dengan cara merekrut anggota baru.

Baca Juga: Crazy Rich Malang Liburan, Netizen Makin Getol Sorot Kekayaannya

Salah satu korbannya, Chris Ryan merasa tertarik karena melihat adanya peluang tambahan di era pandemi Covid-19. Awalnya aktor ini meyakini robot trading Fahrenheit garapan Hendry Susanto yang diikutinya itu legal, sehingga dia berharap banyak dapat uang tambahan dari bisnis ini.

Seperti diketahui, pada 28 Januari 2022 lalu, aktivitas withdraw (penarikan dana) diberhentikan dengan alasan ingin mematuhi regulasi yang ada. Chris Ryan waktu itu masih tenang karena robot trading Fahrenheit menjanjikan bahwa 25 Februari 2022 aktivitas withdraw sudah bisa kembali dijalankan.

Ternyata sejak Senin (7/3/2022), Fahrenheit dikabarkan mendadak Margin Call atau melakukan perubahan sistem. Broker yang margin call biasanya akan menutup paksa akun member dan tidak bisa digunakan kembali, termasuk saldo yang ada di dalamnya. "Selama satu jam me-margin call-kan, me-loss-kan, semua investasi hilang dan itu diduga sampai Rp 5 triliun," ujarnya.

Baca Juga: Crazy Rich Malang Bagikan Ribuan Paket Sembako Untuk Warga Terdampak Covid19

Sebelum Chris Ryan, sejumlah korban kasus dugaan penipuan robot trading Fahrenheit sudah lebih dulu mendatangi Bareskrim Polri. Sama seperti dia, mereka datang untuk melaporkan perusahaan PT FSP Academy Pro atas kerugian yang dialami akibat robot trading Fahrenheit.

"Sementara, lapor korban diakomodir menjadi satu di Subdit V Bareskrim Polri berdasarkan laporan yang sudah ada lebih dulu," kata kuasa hukum Chris Ryan, Sukma Bambang Susilo.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat