unescoworldheritagesites.com

Setelah Penjarakan Indra Kenz, Bareskrim Polri Diminta Tangkap Dan Lacak Pemilik Binomo - News

Ilustrasi Investasi Binomo (Istimewa)

 

: Kepolisian Republik Indonesia (Polri) diminta melacak dan menangkap pemilik atau pihak yang menggerakkan aplikasi yang menawarkan binary option seperti Binomo.

Desakan itu setelah Polri menetapkan afiliator Binomo Indra Kenz sebagai tersangka.

Jika pemilik aplikasi tidak ditangkap, dikhawatirkan kasus perjudian berkedok investasi bakal terus marak.

Koordinator Forum Diskusi Kebangkitan Indonesia (Forum DKI) Bandot Dendi Malera mengatakan, sampai saat ini polisi baru sebatas mengejar influencer yang berperan mempromosikan aplikasi binary option, yaitu Indra Kesuma alias Indra Kenz dan Doni Salmanan.

Baca Juga: Trader Binomo Diklaim Aneh Karena Tetap Menggugat Walaupun Sudah Tahu Risiko Investasi Dan Ilegal

Sampai sekarang katanya belum pernah terdengar penyidik memanggil prinsipal atau pemilik aplikasi.

Di sisi lain, menurut Dendi, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dinilai masih sibuk dengan aset-aset milik Indra Kenz dan mengincar affiliator lainnya seperti Doni Salmanan dkk.

Akan tetapi katanya PPATK belum menyoroti transaksi keuangan yang dilakukan oleh pemilik aplikasi.

“Ini kan aneh juga, pihak ketiga yang mempromosikan dikejar- kejar, tetapi pengepul dan pemilik aplikasi malah belum terdengar kabarnya. Afiliator dibui, aplikator melenggang pergi,” kata Bandot Dendi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/3/2022).

Baca Juga: Polisi Akan Periksa Afiliator Diduga Terlibat Pada Kasus Binomo

Menurutnya, afiliator merupakan pihak ketiga yang mempromosikan perdagangan produk dan jasa secara luas kepada masyarakat.

Mereka pun mendapatkan komisi dari transaksi perdagangan dari loss member binary option.

“Kami bukan meragukan kinerja Polri dalam menangani perkara ini. Tapi jika yang ditangani hanya di level Indra Kenz atau Dony Salmanan yang hanya afiliator dan tidak mengejar ke aplikatornya, maka kasus-kasus seperti ini akan tetap marak,” jelasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat