: Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani kopi, lembaga kemanusiaan Human Initiative (HI) menyelenggarakan program Bina Industri Desa (BID) untuk 30 orang petani kopi di desa Sirnajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor.
Event ini digelar bertepatan dengan hari kopi internasional, Sabtu, 1 Oktober 2022, Human Initiative menyelenggarakan acara sosialisasi bagi petani kopi (penerima manfaat bantuan), perwakilan dunia usaha (donatur), para jurnalis dari sejumlah media massa dan jajaran pimpinan HI di tempat wisata Rawa Gede, Desa Sirnajaya, Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Sabtu(1/10/2022).
Baca Juga: Dilepas Presiden Jokowi, HI Salurkan Bantuan Untuk Masyarakat Terdampak Banjir di Pakistan
GM Partnership and Program Specialist Human Initiative (HI) Asri Permatasari, SKM, MKM mengatakan, Program Bangun Industri Desa (BID) dan Kelompok Usaha Mandiri Masyarakat (KUMM) menjadi penerima manfaat program ini.
"Program ini merupakan bagian dari program Initiative for Empowerment, yaitu program yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat dan pemaksimalan potensi yang terdapat di suatu wilayah," kata Asri.
Hadir pada event itu <span;>Resource Director of Human Initiative Ruly Barlian Thamrin, Manager Humas Lukmanul Hakim dan sejumlah perwakilan perusahaan donatur.
Ruly Barlian menjelaskan, program ini berlangsung sejak Juli 2021 Hingga Juni 2022. Selama program berlangsung, Human Initiative yang didukung para donatur mengajak partisipasi masyarakat melalui kegiatan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk, kemasan, teknik pengolahan, penguatan legalitas produk hingga pemasaran.
Baca Juga: Presiden Tomy Indrajati Sebut 25 Program HI Menjangkau 64 074 Orang Penerima Manfaat
"Selain itu, terdapat juga penguatan bagi kelompok tani dan UMKM yang bertujuan untuk mengembangkan kegiatan yang lebih berkelanjutan pada masa yang akan datang. Kami terus berkomitmen menjadi fasilitator kesejahteraan petani kopi di Sirnajaya, Bogor ini," ujar Ruly.
Penerima manfaat merupakan petani kopi yang ada di Kampung Rawa Gede, Desa Sirnajaya. Semua petani yang masuk sebagai penerima manfaat ini merupakan anggota dari Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sirnajaya.
Baca Juga: HI Distribusikan Daging Kurban di 40 Titik di Indonesia, Somalia dan Uganda
"Selain membina petani kopi, Human Initiative juga membina para ibu rumah tangga yang tergabung dalam KUMM," kata Asri.
Pelatihan serta pendampingan yang berlangsung selama program mendapatkan sambutan sekaligus dampak positif untuk penerima manfaat.
Di antaranya adalah peningkatan pendapatan setelah mengikuti program pemberdayaan serta peningkatan kapasitas diri setelah mengikuti pelatihan.
Pada program BID, sebelum mendapatkan intervensi, jumlah penerima manfaat yang masuk kepada golongan keluarga prasejahtera sebanyak 78% (penghasilan di bawah 3,5 juta rupiah).
Sedangkan 22% lainnya masuk ke dalam kelompok keluarga sejahtera (penghasilan di atas 3,5 juta rupiah).
Setelah dilakukan intervensi program BID selama 1 tahun, 52 % penerima manfaat masuk ke dalam kategori keluarga sejahtera.
Selain itu, kapasitas penerima manfaat pada pengelolaan usaha mandiri juga meningkat.
Melalui kegiatan pelatihan yang telah berlangsung, para penerima manfaat kini mendapatkan pengetahuan mengenai perencanaan produk, teknik pengolahan, penguatan legalitas produk hingga pemasaran.
Ketua Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sirnajaya Usman mengatakan, bantuan alat dan pelatihan sangat bermanfaat bagi petani.
"Kami berharap HI dan para donatur menambah lagi bantuan, karena baru 30 orang dari ratusan petani kopi di desa ini yang mendapat bantuan. Kami berharap ke depan, HI membantu produksi kopi di sini bisa menjadi kopi sasetan yang bisa menjadi oleh-oleh wisatawan Rawa Gede. Minimal bisa menjadi kopi sasetan yang bisa dikonsumsi masyarakat lokal di sini," kata Usman didampingi petani kopi Dede Kurniawan.
Rombongan HI, perwakilan perusahaan donatur, wartawan berkesempatan menyaksikan petani memanen kopi dan menanam kopi di lahan pegunungan dengan ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut.
Suatu perjalan (Humanitrip) bersama mobil jeep milik Pengda IOF Jawa Barat yang cukup sulit dan melelahkan karena medannya sangat menantang. ***