unescoworldheritagesites.com

Jika Kalah dari Devin Haney, Karier Ryan Garcia Bisa Runtuh - News


- Devin Haney akan bertarung dengan Ryan Garcia pada 20 April untuk mempertahankan gelar kelas ringan super WBC. Ini jadi duel pertama Haney mempertahankan gelar, duel terbesar kedua dalam waktu kurang dari 4 bulan setelah lawan Regis Prograis.

Ini juga jadi duel kedua Haney di kelas ringan super.

Terlepas dari gelar-gelar yang pernah direbutnya, termasuk juara tak terbantahkan di kelas ringan, ‘The Dream’ cenderung diremehkan komunitas tinju. Mungkin karena dia tidak dikenal sebagai Seniman KO (31 kali menang, 15 dengan KO).

Gaya bertinjunya juga disebut membosankan.

Ia mendapatkan lebih banyak kritik dibandingkan, misalnya, Gervonta Davis atau Shakur Stevenson.

Banyak orang lupa pada fakta nyali besar Haney ketika dia, di usia 22, berani menghadapi Jorge Linares ketika  dia menang angka dan mempertahankan gelar kelas ringan WBC pada Desember 2021.

Baca Juga: Penetapan Tersangka BS, Penyidik Kejaksaan Agung Siap Hadapi Permohonan Praperadilan Tim Pengacara di Bawah Hotman Paris

Haney sempat terhuyung dalam duel itu, tapi dia menang angka mutlak.

Nyali besar Haney juga terbukti ketika dia terbang ke Australia untuk menantang George Kambosos Jr, saat itu juara kelas ringan WBA, IBF, dan WBO. Kambosos Jr adalah petarung yang sebelumnya mengalahkan Teofimo Lopez.

Haney menang angka mutlak pada duel Juni 2022 dan bikin Kambosos Jr penasaran sekaligus mengaktifkan opsi rematch.

Pada rematch Oktober 2022, lagi-lagi di Australia atau di kandang Kambosos Jr, Haney sekali lagi menang angka mutlak. Haney tampil dominan dari awal sampai akhir.

Setelah itu, nama Vasyl Lomachenko disodorkan ke meja makannya. Lomachenko adalah petinju yang dikalahkan Teofimo Lopez. Haney mundur? Tidak. Dia menyantapnya dengan lahap.

Banyak yang bilang Lomachenko layak menang. Tapi, di duel itu, Haney membuktikan dirinya punya nyali lebih besar dan menang angka mutlak. Ia lapar gelar.

Baca Juga: Sikapi Kenaikan Harga Beras, Pemprov NTB Galakkan SPHP Sasar Masyarakat Kampung

Disebut-sebut menghindari sejumlah nama tenar di kelas ringan, Haney akhirnya melepaskan semua sabuk gelar kelas ringan dan naik ke ringan super. Ia menantang juara di kelas itu, Regis Prograis yang berusia 35 tahun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat