- Senjata seorang petinju bisa sangat mengerikan jika terdapat kombinasi kecepatan dan teknik dipadu dengan kekerasan atau power.
Petarung powerful seperti Rocky Marciano mencari nafkah dengan menghancurkan lawannya di atas ring, menjatuhkan mereka dengan pukulan yang berat.
Tapi pukulan keras tanpa teknik mumpuni bisa kurang berarti seperti diperlihatkan Tyson Fury. Meskipun pukulannya dikenal sangat keras, dia dikalahkan oleh petinju berteknik tinggi serta kecepatan prima seperti dipertontonkan Oleksandr Usyk.
Hal itu kemudian menimbulkan pertanyaan, siapa sebenarnya petinju dengan pukulan paling keras sepanjang masa?
Siapa yang bisa menghancurkan lawan dengan satu pukulan keras, dan mengklaim kemenangan untuk diri mereka sendiri? Mari kita lihat tiga petinju terkuat dalam sejarah.
George Foreman (76-5-0, 68 ko) mencari nafkah dengan mengalahkan lawan-lawannya melalui kekuatan semata. Kekuatannya yang luar biasa mengalahkan petarung hebat seperti Joe Frazier dan Ken Norton. Begitulah cara dia memulai dengan rekor kemenangan KO 40-0 di awal kariernya (sebelum dikalahkan Muhammad Ali), memenangkan banyak gelar seperti gelar kelas berat WBA, WBC, dan The Ring.
Bukti lebih lanjut dari kekuatan luar biasa ‘Big George’ adalah 68 kemenangan KO sepanjang kariernya. Bahkan di masa senja kariernya, ia masih menghukum lawan dengan tinjunya.
Contoh terakhir adalah Foreman mengalahkan Michael Moorer dengan KO pada ronde 10 pada 5 November 1994.
George Foreman akan selalu dikenang sebagai seorang pemukul keras yang mengalahkan lawannya sedikit demi sedikit di setiap pertarungan. Dia juga tahu di mana harus menghukum musuhnya, menjadikannya lebih dari sekadar orang kuat. Petarung asal Texas ini adalah seorang pria yang tahu bagaimana menggunakan kekuatannya untuk keunggulannya.
Petinju kuat lainnya yang memulai dengan luar biasa tidak lain adalah Mike Tyson (50-6-0-[2 NC], 44 ko). ‘Iron Mike’ juga mencari nafkah dengan tidak hanya menjatuhkan lawannya (44 KO) namun juga dengan pukulan hook cepat. Pukulannya sangat cepat sehingga petarung yang tidak menaruh curiga akan langsung terjatuh.
Seperti George Foreman, Tyson memiliki banyak stamina dengan kekuatannya, membuatnya tangguh hingga ronde-ronde selanjutnya. Dia bertindak sebagai tank mutlak, bergeming menerima pukulan apa pun. Tentu saja, ada saat-saat di mana dia mendapatkan yang terbaik dari dirinya (yaitu Buster Douglas). Namun, Tyson tidak pernah gentar di atas ring.
Kini, Tyson memiliki kesempatan untuk membuktikan lagi bahwa dia masih mampu melakukannya dengan laga melawan Jake Paul (9-1). Meski petarung berusia 27 tahun ini lebih muda dan lebih lincah, Tyson dapat menunjukkan bahwa ia masih menjadi ‘orang paling jahat di planet ini’ dengan sebuah kemenangan.