unescoworldheritagesites.com

Inovasi Rumput Hibrida Lapangan Jakarta International Stadium (JIS): Apakah Memenuhi Standar FIFA? - News

Ilustrasi Rumput Stadion JIS

: Lapangan Jakarta International Stadium (JIS) menggunakan jenis rumput hibrida yang merupakan perpaduan antara rumput sintetis dan rumput alami.

Jenis rumput JIS satu ini sama dengan yang digunakan di stadion-stadion klub top di Eropa seperti Allianz Arena milik Bayern Munchen,Stadion Tottenham Hotspur dan Wanda Metropolitano (Atletico Madrid).

Rumput JIS jenis hibrida ini telah dikonfirmasi sesuai dengan standar FIFA seperti yang tipe lapangan yang diakui dalam dokumen panduan stadion sepak bola FIFA.

Baca Juga: Turunkan Angka Stunting, TNI AD dan BKKBN Tandatangani Perjanjian Kerja Sama

Informasi tersebut tertera di poin 2.4 tentang lapangan rumput dan desain lapangan. Tiga jenis lapangan yang diakui FIFA terdiri dari rumput alami, rumput hibrida, dan rumput sintetis.

Lapangan yang menggunakan rumput hibrida dibagi lagi menjadi tiga kategori yaitu akar yang diperkuat, tipe karpet, dan serat yang dijahit.

Lapangan yang menggunakan rumput hibrida ini juga memiliki masa pemakaian yang cukup lama, yaitu antara lima hingga 12 tahun.

Menurut pernyataan Chairman Karya Rama Prima (KaerPe) Qamal Mutaqin, rumput lapangan JIS termasuk dalam kategori rumput hibrida tipe karpet.

Namun, menurut Qamal, penggunaan rumput hibrida ini memiliki beberapa masalah seperti media tanam yang dangkal dan kurangnya pencahayaan karena bentuk stadion JIS.

Baca Juga: Dua Advokat Penyuap Hakim Agung Dijebloskan ke Balik Jeruji Besi

"Rumput jenis Japonica hanya ditanam di karpet sintetis. Masalahnya terletak pada media tanam yang dangkal sehingga akar tidak dapat menembus ke bawah. Rumput adalah makhluk hidup yang membutuhkan sinar matahari dan air. Air tidak terpenuhi karena akarnya dangkal, dan sinar matahari tidak mencukupi," ujar Qamal saat Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Ketua Umum PSSI Erick Thohir, dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melakukan inspeksi di JIS pada Selasa (4/7).

"Rumput ini membutuhkan delapan jam sinar matahari penuh setiap hari. Namun, sinar matahari di sisi selatan hanya mencapai setengah dari waktu tersebut, yaitu dari pukul 09.00 hingga 14.00. Inilah yang menjadi masalah."

Pemerintah dan PSSI melakukan inspeksi ke JIS sebagai bagian dari persiapan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 yang akan berlangsung mulai 10 November hingga 2 Desember mendatang.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat