unescoworldheritagesites.com

Bekukan Sementara PP PTMSI Pimpinan Oegroseno, NOC Indonesia Bersurat ke ITTF - News

Sekretaris Jenderal NOC Indonesia, Wijaya Noeradi (NOC Indonesia)

: Langkah berani meskipun berlabel sementara telah diambil oleh Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) dalam menangani kisruh tenis meja di Tanah Air.

KOI/NOC Indonesia memberhentikan sementara status keanggotaan Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP PTMSI) pimpinan Oegroseno karena dinilai telah melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) serta tidak terbatas terhadap tindakan yang melanggar prinsip nilai Olympism dan Gerakan Olimpiade.

Setelah pembekuan sementara itu KOI/NOC Indonesia juga mengambil langkah cepat mengirim surat ke Menpora dan ITTF (Federasi Internasional Tenis Meja).

Hal tersebut diputuskan melalui Rapat Komite Eksekutif NOC Indonesia pada 18 Agustus 2023 yang kemudian ditetapkan dalam Surat Keputusan Komite Eksekutif Nomor 30/NOC-INA/KE/2023 tentang Pemberhentian Sementara Keanggotaan PP PTMSI yang ditandatangani Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari pada 23 Agustus.

“NOC Indonesia telah mengirimkan surat bernomor 8.25.4/NOC-INA/ SET2023 terkait pemberitahuan Surat Keputusan pemberhentian sementara tersebut kepada PP PTMSI dengan tembusan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Ketua Umum NOC beserta Komite Eksekutif dan seluruh federasi nasional anggota kami pada akhir pekan lalu,” kata Sekretaris Jenderal NOC Indonesia, Wijaya Noeradi, Senin (28/8/2023).

Dalam SK tersebut dijelaskan keputusan pemberhentian sementara PP PTMSI diambil dengan mempertimbangkan adanya pelanggaran Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) serta tidak terbatas terhadap tindakan yang melanggar prinsip nilai Olympism dan Gerakan Olimpiade.

Hal ini merujuk pernyataan Ketua Umum PP PTMSI Oegroseno di media daring yang mendiskreditkan dan bertendensi fitnah terhadap lembaga serta institusi olahraga. Hal ini bertentangan dengan AD/ART dan Olympic Charter.

NOC Indonesia sudah berkirim surat secara resmi kepada PP PTMSI terkait hal ini, termasuk mengundang PP PTMSI dalam rapat khusus pada 16 Agustus. Namun, pihak PP PTMSI menolak menggunakan haknya untuk hadir membela diri.

“Kami sudah memberikan kesempatan tersebut kepada PTMSI, tetapi mereka menolak  hadir. Terkait pelanggaran dan keputusan ini, NOC Indonesia juga telah berkirim surat kepada ITTF untuk menginformasikan dan menjelaskan  situasi yang terjadi,” ujar Wijaya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat