unescoworldheritagesites.com

Ari Wibowo Daftarkan Diri Sebagai Balon Ketum PBSI Hari Ini - News

Ari Wibowo dan para pendukungnya. (Foto: Markon Piliang).

JAKARTA: Ketua Pengprov PBSI Banten Ari Wibowo mendaftarkan diri ke panitia penjaringan Munas PBSI sebagai bakal calon (balon) Ketua Umum PP PBSI hari ini, Senin (26/10/2020) di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur. Ari maju dengan membawa dukungan 10 suara Pengprov, termasuk dari trio Jawa, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta.

“Ya, kita akan daftarkan pencalonan diri saya Senin sesuai batas akhir penerimaan pendaftaran calon ketua umum PP PBSI dari pantia penjaringan Munas. Setelah itu kita tunggu hasil ferivikasi untuk bertarung pada Munas yang akan berlangsung 5 – 6 November mendatang di Tangerang, Banten,” kata Ari Wibowo kepada di Tigaraksa, Minggu (25/10/2020) malam.

Pada Munas PBSI nanti Ari akan bertarung melawan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BKP) Agung Firman Sampurna. Sosok yang hingga kini masih misterius lantaran belum pernah muncul di media menyatakan sikapnya maju sebagai calon Ketua Umum PP PBSI.

Sementara Ari sudah beberapa kali muncul di media cetak, online, dan televise menyampaikan program-program kerjanya jika terpilih menjadi ketua umum PP PBSI nanti. Jalan sunyi yang ditempuh Agung lantaran tim suksesnya sedang berusaha keras memuluskan jalannya menuju PBSI 1 dengan aklamasi pada Munas nanti.

Dinamika menuju PBSI 1 periode 2020 – 2024 ini memang penuh dengan intrik dan cara-cara yang tidak elegan. Ada upaya menghindari demokratisasi pemilihan dengan ‘mengganjal’ calon tertentu. Dengan tujuan memuluskan jalan calon lain menuju PBSI 1.

Salan seorang pendukung Ari Wibowo, Ketua Umum Pengprov PBSI Nusa Tenggara Barat (NTB) Djunaidin Zaman menilai, tak ada lagi nilai-nilai sportifitas dalam perjalanan menuju Munas PBSI. Anehnya kejadian seperti mengulangi kejadian-kejadian sebelumnya dalam pemilihan ketua umum PP PBSI.

“Saya mengerti betul kondisi seperti ini, bagaimana upaya pihak tertentu untuk menjadikan Munas berlangsung aklamasi. Untuk itu Ari berupaya diganjal dengan berbagai cara. Kondisi seperti ini sama dengan ketika Icuk Sugiarto maju sebagai calon pada dua pemilihan ketika melawan Djoko Santoso dan Gita Wiryawan,” kata Djunaidin.

Menurut Djunaidin, Ari Wibowo akan digagalkan dengan dukungan suara ganda setelah pendaftaran. Aroma kecurangan itu sudah tercium beberapa hari belakangan ini, dimana para pendukung Ari ketika ditelepon sudah tidak menjawab.

“Saya menduga Pendukung Ari yang sudah memberikan dukungan juga akan memberikan dukungannya kepada calon lain. Dengan begitu, sesuai dengan peraturan organisasi yang menjadi dasar tim penjaringan dalam pemilihan dukungan ganda tersebut akan dibatalkan. Satu saja yang melakukan itu maka Ari sudah gugur dalam pencalonan karena tidak memenuhu syarat 10 dukungan untuk maju menjadi PBSI 1,” lanjut pria yang sudah menjadi pengurus PBSI sejak tahun 1970-an ini. ***

 

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat