unescoworldheritagesites.com

Seleknas SEA Games: Kamuflase Tebang Pilih Pengurus Pelti Dalam Pemilihan Pemain - News

Bunge Nahor (kiri) bersama mantan Menko Kesra Aburizal Bakrie yang pecinta berat tenis

JAKARTA: Seleksi nasional (Seleknas) pemain untuk pembentukan tim tenis SEA Games Hanoi 2022 bak sebuah drama yang sudah diatur skenarionya. Jadilah perhelatan menyandang Seleknas itu sebagai kamuflase tindakan tebang pilih pengurus Pelti dalam pemilihan pemain untuk membela nama bangsa dan negara.

Dalam menghadapi SEA Games Hanoi, Vietnam, Mei 2022, Pengurus Pusat Pelti menggelar Seleknas yang diikuti 14 pemain. Seleknas diadakan di  Stadion Tenis Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, 3 – 8 Januari 2022.

Para pemain yang dipanggil PP Pelti mengikuti seleknas putra itu Achad Imam Maruf, Ari Fahresi, Claudio Renaldi, Iqbal Bilal, Justin Kuo, Kareem, Lucky Chandra, Gunawan, M.Althaf, Nauvaldo, Nathan Anthony B, Rafly Feby, Rifqy Sukma R dan Tegar Abdi.

Permainan yang jauh dari sportivitas dan jiwa fair play itu terkuak setelah mantan pemain nasional dan orang tua petenis, Bunge Nahor memaparkan adanya pilih kasih dalam pemilihan pemain yang dipanggil untuk mengikuti Selekanas itu.

Masalahnya, kata Bunge, di luar 14 pemain yang dipanggil itu masih ada petenis yang memiliki PNP lebih baik.

Bunge menyebutkan nama-nama seperti Ega Uneputty dengan PNP nomor 3, Anthoni Susanto degan PNP nomor 4, Jeremy Nahor dengan PNP nomor 6, Aditya Sasongko dengan PNP nomor 7 dan Tio Juliandi dengan PNP nomor 10 serta Wisnu Adi Nugroho PNP nomor 17.

Menurut Bunge, beberapa pemain yng tidak dipanggil tersebut, lebih baik dari pemain yang dipanggil oleh PP Pelti, baik dari segi kualitas dan peringkat.

"Contoh Ega Uneputty mengalahkan Tegar Abdi di Kejurnas. Anthoni Susanto PNP nomor 4 sebelumnya adalah tim Davis Cup Indonesia, SEA GAMES, lalu umur masih muda 24 tahun," tutur Bunge.

"Begitu pun Jeremy Nahor PNP nomor 6 mengalahkan Ari Fahresi, Nouvaldo, Claudio di Kejurnas resmi, bahkan Ari Fahresi, Nouvaldo sudah dua kali kalah lawan Jeremy Nahor," sambung Bunge.

Kemudian Aditya Sasongko PNP nomor 7 mengalahkan Achad Imam Maruf dan Rifky Sukma R, serta Iqbal Bilal di PON Papua. Wisnu Adi Nugroho PNP nomor 17 mengalahkan Kareem di PON Papua.

Sebagai pemerhati dan aktivis tenis nasional Bunge juga menyoroti  pemanggilan pemain  putri untuk seleknas. Di mana Suryaningsih PNP nomor 9, Oxi PNP nomor 10, Ni Putu PNP nomor 11, Anggi PNP nomor 12, Niken PNP nomor 13 dan Septiana PNP nomor 14, tidak dipanggil untuk seleknas seperti halnya pemain putra yang memanggil  14 orang. 

"Pemain putri yang dipanggil hanya 6 orang saja? Seharusnya PP Pelti memberikan kesempatan yang sama kepada pemain putri dalam jumlah pemanggilan pemain untuk seleknas," ucap Bunge. "Jadi kompetisi positif harus dipegang PP Pelti, bukan pilih-pilih dan tidak adil seperti sekarang ini," tambah Bunge.

 

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat