unescoworldheritagesites.com

Liga Champions, Bila Boleh Memilih Liverpool Tertarik Melawan Manchester City Di Final - News

Karim Benzema sedang berada pada puncak penampilannya saat ini.

 

SUARAKARYA.DI: Bila boleh memilih, mungkin Liverpool akan memilih lawan Manchester City ketimbang Real Madrid di final Liga Champions.

Alasannya, sesama klub Liga Inggris Liverpool sudah sangat familiar dengan gaya permainan Manchester City. Meski dalam laga terakhir di liga domistik keduanya bermain imbang 2 – 2.

Bila Real Madrid yang menjadi lawan, jelas ini akan sedikit merepotkan. Pasalnya, kepercayaan diri Real Madrid sedang tinggi menyusul gelar La Liga yang sudah di tangan.

Baca Juga: Liga Champions, Liverpool Melaju Ke Final Tundukkan Villarreal 3 - 2

Artinya, Real akan tampil tanpa beban dan bisa berkonsentrasi penuh. Ditambah lagi penyerang andalan mereka, Karim Benzema sedang on fire. Benzema bisa saja jadi neraka bagi Liverpool kalau Virgil van Dijk tidak hati-hati di belakang.

Pada leg pertama, Real Madrid boleh saja kalah tipis 3 – 4 atas City di Etihad Stadium. Tapi tampil di depan publik sendiri selaku tuan rumah El Real akan tampil menyerang pada leg kedua semifinal di Santiago Bernabeu, Kamis (5/5/2022) WIB.

Devisit satu gol bukan masalah besar bagi pasukan manajer Carlo Ancelotti.
Real tampaknya akan menggunakan pendekatan agresif yang telah memberi mereka 11 gol dalam empat pertandingan terakhir di Liga Champions.

"Apabila kami ke belakang dan mencoba bertahan dengan blok rendah, dengan 10 orang di kotak, City akan memiliki 99 tendangan ke gawang. Terkadang Anda harus mengambil risiko dan kami sangat sukses tahun ini ketika mengambil risiko karena kami memiliki banyak pemain depan yang berkualitas," kata Ancelotti.

"Ini akan menjadi pertarungan dua tim yang sepenuhnya berbeda. Kami harus lebih baik dari leg pertama, bergerak lebih baik menghalau. Berada di posisi yang lebih baik ketika bertahan, bekerja sebagai kesatuan dan kembalinya Casemiro sangat penting untuk hal itu," lanjut pelatih asal Italia itu.

Real menuju pertandingan dengan motivasi tinggi setelah mengamankan gelar LaLiga pada akhir pekan lalu menyusul kemenangan kandang 2-0 atas Espanyol saat Ancelotti menginstirahatkan sejumlah pemain.

Pelatih bertangan dingin itu yakin bahwa merayakan juara hampir satu bulan sebelum akhir musim, dengan empat laga tersisa, setelah mendominasi musim adalah dorongan yang besar bagi moral para pemain dan pendukung yang menantikan semifinal Liga Champions.

"Moral dan kepercayaan diri kami sangat tinggi setelah memenangi gelar liga. Kami fokus kepada laga ini karena itu adalah yang paling penting musim ini. Tim ini memiliki hati dan ketabahan sejati untuk mengatasi segala rintangan tetapi itu tidak cukup," katanya.
"Anda tidak menang dengan kepribadian dan hati saja. Itu yang memberi Anda kekuatan untuk menunjukkan kualitas yang Anda miliki. Anda perlu segalanya, kemauan, kualitas individual dan komitmen bersama."

Gelandang veteran Luka Modric, yang menatap final Liga Champions untuk kelima kalinya dengan Real Madrid, sepakat dengan sang pelatih.

"Tentunya, kami sangat percaya diri bahwa kami bisa bangkit dan melaju. Kami sadar kami tidak bermain baik di leg pertama meskipun kami mencetak tiga gol," kata Modric.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat