unescoworldheritagesites.com

Duel Tinju Kelas Berat: Tantang Usyk, Joshua Melawan Diri Sendiri - News

M Nigara (Ist)

Oleh M Nigara

: Hampir satu tahun lalu, dunia tinju, khususnya penggila tinju di Inggris, tersentak.

Jagoan kelas berat yang belum lama mampu menjadi juara di empat badan tinju dunia, (kecuali WBC yang masih dipegang rekan senegaranya Tyson Fury) di kelas berat, Anthony Joshua, kalah dari Oleksander Usyk.

Seluruh gelarnya, WBA, IBF, WBO, dan IBO digondol oleh petinju Ukraina itu.

Joshua, bukan petinju pertama yang diunggulkan segalanya dari lawan, lalu terjerembab, kalah, dan kehilangan sederet gelarnya.

Sony Liston, juara dunia kelas berat (dulu badan tinju yang diakui sebagai badan tinju dunia, baru WBC), kalah dua kali dari Cassius Clay, 25/2/1964. Liston kehilangan gelar: WBC, WBA, NYAC, dan the Ring. Lalu kalah lagi di laga kedua, 25/5/1965, KO-2, saat itu Clay telah menjadi M Ali setelah menjadi mualaf.

Catatan, benar ada gelar WBA, tapi pada masa itu seperti juga NYAC, NABF, gelar itu belum menjadi gelar juara dunia.

Benar juga WBA usianya jauh lebih tua, tetapi karena anggotanya hanya orang-orang Amerika, maka belum dianggap sebagai badan tinju dunia.

Lalu yang fenomenal lainnya, juga di kelas berat, Tyson vs James Buster Douglas, di Tokyo Dome, Jepang (11/2/ 1990).

Di hitung dengan cara apa pun, Tyson jauh berada di atas Douglas. Tapi, secara mengejutkan si Leher Beton, kalah KO-10.

Bayaran beda

Jika di laga pertama Usyk yang menjadi underdog, laga Sabtu (20/8/2022) waktu Jeddah, Arab Saudi, kondisi berbalik. Joshualah yang menjadi underdog. Begitu juga terkait bayaran. 

Di laga, 25/9/2021, Joshua menerima 13,6 juta USD atau Rp 198 miliar. Selain itu, Joshua juga menerima dari Pay Per-View 60%. 

Sementara Usyk hanya 3,1 juta USD  atau sekitar Rp 45 m, dan 40% dari PPV.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat