unescoworldheritagesites.com

Tragedi Kanjuruhan Akan Diingat Sepanjang Masa - News

Kondisi Stadion Kanjuruhan pasca kerusuhan.

 

: Orang selama ini ingat Tragedi Heysel 1985 sebagai sebuah peristiwa kerusuhan sepakbola terburuk sepanjang masa.

Pada final Piala Champions antara Juventus vs Liverpool tersebut kerusuhan menewaskan 35 orang penonton.

Namun kini ada kejadian yang lebih parah dari Tragedi Heysel. Peristiwanya terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, dengan korban tiga kali lipat lebih nyawa melayang.

Baca Juga: Kronologi Kerusuhan Supporter di Stadion Kanjuruhan Malang, FIFA Larang Gas Air Mata

Baca Juga: Buntut 127 Orang Tewas di Laga Arema FC Vc Persebaya, Arema Dirikan Crisis Center

Kerusuhan yang terjadi pasca laga Arema FC vs Persebaya yang berkesudahan dengan skor 2 – 3 untuk Persebaya Surabaya itu menyulut kemarahan supporter tuan rumah.

Penonton merangsek masuk lapangan dan terjadi kepanikan massa sehingga jumlah persolel keamanan yang tidak berimbang dengan massa penonton melepaskan gas air mata.

Korban meninggal terhitung 127 orang disinyalir akibat berdesak-desakan menyelamatkan diri setelah pihak keamanan menyemprotkan gas air mata untuk mengamankan situasi.

Gerak cepat pihak Kepolisian menembakkan gas air mata kepada penonton menimbulkan kepanikan penonton yang masih di dalam lapangan dan juga yang ada di tribun.

Manajemen Arema FC menyampaikan duka cita atas jatuhnya korban dalam musibah yang terjadi pada pekan ke-11 kompetisi Liga 1 Indonesia 2022 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) itu.

"Arema FC menyampaikan duka mendalam atas musibah di Kanjuruhan. Manajemen Arema FC turut bertanggung jawab untuk penanganan korban baik yang telah meninggal dunia maupun yang luka-luka," kata Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris dikutip dari laman resmi tim, Minggu (2/10/2022).

Sebagai tindak lanjut, Manajemen Arema FC juga membentuk Crisis Center atau Posko Informasi korban untuk menerima laporan dan penanganan korban yang dirawat di rumah sakit.
“Manajemen juga akan membentuk Crisis Center atau posko informasi yang menghimpun dan menerima laporan untuk penanganan korban yang dirawat di rumah sakit," kata Haris menambahkan.
Manajemen Arema FC juga menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban tragedi yang saat ini menjadi sorotan internasional itu.

Baca Juga: Gas Air Mata Penyebab Ratusan Korban Tewas di Stadion Kanjuruhan, Malang

"Kepada keluarga korban manajemen Arema fc memohon maaf sebesar besarnya serta siap memberikan santunan. Manajemen siap menerima saran masukan dalam penanganan pasca musibah agar banyak yang diselamatkan," pungkas Abdul Haris. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat