unescoworldheritagesites.com

Agun: Prioritas Perjuangan Bobby Di SOKSI, Pengabdian Negara Dan Rakyat! - News

JAKARTA: Berpulangnya Ketua Dewan Pembina Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Bobby Satrio Hardiwibowo Suhardiman ke Rahmatullah pada Rabu (14/7/2021) pukul 18.06 WIB di RS Sanglah, Denpasar, Bali menyisakan duka teramat dalam dan kehilangan bagi para sahabat, kolega, dan teman seperjuangan almarhum putera pendiri SOKSI, Prof. Suhardiman.

Tak terkecuali sahabat mendiang, Agun Gunandjar Sudarsa. Bagi Legislator Senayan 4 periode ini, hubungan dengan Bobby sudah seperti saudara dan keluarga besarnya.

Wakil Ketua Umum Depinas SOKSI ini tahu betul dan paham karakter politisi senior Golkar ini selama berjuang di organisasi yang mendirikan (Kino) Golkar ini maupun di Beringin.

"Beliau orang baik, lembut, dan bijak. Sebagai anak pejuang dan penguasa tidak pernah menampakkan keangkuhan, selalu mengajak kerjasama untuk menyelesaikan setiap permasalahan, sangat arif, bijak serta mudah memberi petunjuk atau solusi bagi persoalan yang dihadapi. Saya mengenal dekat selain di Depinas SOKSI, juga kebetulan kita sama-sama anak tentara di organisasi FKPPI dan tentu di DPR itu sendiri saat beliau masih sebagai anggota FKP (Fraksi Karya Pembangunan) DPR RI," ungkap Agun Gunandjar Sudarsa di kediamannya di Jakarta, Sabtu (17/7/2021).

Mantan Ketua Fraksi Partai Golkar di MPR RI ini menyebut Bobby adalah sosok pejuang politik yang kukuh dan konsisten untuk selalu mengingatkan sejarah kelahiran SOKSI bahwa SOKSI lahir sebagai perjuangan akibat adanya ancaman terhadap ideologi Pancasila.

"Kebhinekaan dan keragaman yang dimiliki Ibu Pertiwi itu adalah sunatullah dan suatu keniscayaan namun tidak untuk ideologi komunis (marxisme)," tegas eks Ketua Komisi II DPR RI ini.

Oleh karena itu, ungkap Agun komitmen dan konsistensi Wakil Bendahara Partai Golkar periode 1998-2003 untuk menegakkan nilai-nilai Pancasila hingga saat ini tak pernah bergeming.

"Empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika akan selalu menjadi jiwa perjuangan SOKSI dalam menjaga NKRI hingga mati. Maju terus pantang mundur," tandas Agun yang kini bertugas di Komisi XI DPR RI ini.

Pun saat membawa SOKSI menjadi pilar penting bagi kedigdayaan Golkar pada masa Orde Baru maupun saat reformasi, Bobby selalu peka dan piawai memosisikan organisasi yang didirikan ayahandanya menjadi agregator bagi aspirasi masyarakat maupun kontributor utama bagi eksistensi dan kemenangan suara Partai Golkar.

Kinerjanya di organisasi kemasyarakatan dan Partai Golkar membawanya menjadi anggota DPR/MPR RI dari Partai Golkar periode 2004-2009. Partai Golkar dengan paradigma baru merupakan semboyan yang kerap didengungkannya bersama Sang Ketua Umum Partai Golkar waktu itu, Ir Akbar Tandjung.

"Mas Bobby berhasil membuktikan bahwa paradigma baru Golkar tersebut mampu meyakinkan rakyat bahwa Partai Golkar lahir, ada dan berada di tengah-tengah rakyat sejatinya adalah bekerja sepenuhnya untuk kesejahteraan rakyat dan bangsa Indonesia," tutur Agun.

Dalam perspektif Agun, Bobby adalah motivator dan inspirasi bagi kader-kader muda bahwa antara Golkar dan SOKSI tidak akan bisa terpisahkan dalam setiap nafas perjuangannya.

"Luar biasa, tanpa bahasa sinisme beliau selalu memotivasi setiap kadernya untuk selalu berjuang dengan prioritas utama kepada negaranya, untuk rakyatnya. Bukan untuk atau kepada yang lain. Faktanya banyak kader SOKSI yang berkontribusi besar bagi perolehan suara Golkar di berbagai daerah dan dapilnya di setiap Pemilu," ungkap Anggota DPR/MPR RI Dapip Jabar X (Kuningan, Ciamis, Banjar, Pangandaran) ini.

Agun pun bercerita bahwa kenangan manis dan memori yang tak terlupakan saat dirinya bersama almarhum pada bulan Juli 2020, paska Munas SOKSI sempat berkunjung ke Rumah Cuklik Ciburayut, bahkan menyempatkan mengunjungi kedua orang tua Agun di Rumah Libur yang berseberangan jalan dengan Rumah Cuklik.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat